Tampilkan postingan dengan label Mengenal Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mengenal Islam. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 November 2011

Sunah Dalam Shalat

By Unknown | At 08.10.00 | Label : | 0 Comments

Di antaranya ialah: 

  • Membaca do'a istiftah. 

  • Meletakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri di atas dada ketika berdiri sebelum ruku' dan setelah ruku' (i'tidal). 

  • Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari lurus dan dirapatkan sejajar dengan pundak atau telinga, saat takbiratul ihram (takbir pertama), ruku', bangun dari ruku' dan ketika berdiri dari tasyahhud awal menuju ke rakaat ketiga. 

  • Membaca tasbih saat ruku' dan sujud lebih dari satu kali (yang sunnah adalah yang kedua dan selanjutnya). 

  • Kelanjutan dari bacaan: "  " setelah bangun dari ruku' dan membaca do'a istighfar lebih dari satu kali ketika duduk di antara dua sujud. 
  • Memposisikan kepala sejajar dengan punggung ketika ruku'. 

  • Menjauhkan dua lengan dari dua sisi badannya, menjauhkan perut dari dua paha dan menjauhkan dua paha dari dua betis-nya di saat bersujud. 

  • Mengangkat dua lengan dari tanah di saat sujud. 

  • Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirasy) di saat tasyahhud pertama dan ketika duduk di antara dua sujud. 

  • Duduk tawarruk di saat tasyahhud terakhir dalam shalat yang empat rakaat atau tiga rakaat. Duduk tawarruk itu ialah duduk di atas tanah dengan posisi kaki kiri berada di bawah kaki kanan, sementara kaki kanan tersebut ditegakkan. 

  • Memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk pada tasyahhud pertama dan terakhir, dari mulai pertama kali duduk sampai selesai membaca tasyahhud, sembari menggerakkan jari telunjuk tersebut di saat berdo'a. 

  • Membaca shalawat dan permohonan berkah untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan keluarga beliau, juga untuk Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan keluarga beliau pada tasyahhud pertama. 

  • Membaca do'a pada tasyahhud terakhir. 

  • Mengeraskan bacaan pada waktu shalat Subuh, shalat Jum'at, shalat dua hari raya, shalat istisqa' (minta hujan) dan pada dua rakaat pertama dari shalat Maghrib dan shalat Isya'. 

  • Menyamarkan bacaan pada waktu shalat Dhuhur, shalat Ashar dan pada rakaat ketiga dari shalat Maghrib dan dua rakaat terakhir dari shalat Isya'. 

  • Membaca ayat-ayat Al-Qur'an setelah membaca surat Al-Fatihah, ditambah lagi dengan sunnah-sunnah lain yang belum kita sebutkan disini, di antaranya adalah : Kelanjutan bacaan   " setelah berdiri dari ruku' oleh imam, ma'mum dan orang yang shalat munfarid (sendirian). Hal ini termasuk sunnah. Di antaranya pula adalah: meletakkan kedua telapak tangan pada kedua lutut dengan jari-jari yang direng-gangkan di saat ruku'

  • Rukun Dan Wajib Shalat

    By Unknown | At 08.07.00 | Label : | 2 Comments

    Syarat-syarat shalat

    1. Islam. 
    2. Berakal. 
    3. Bisa membedakan (tamyiz). 
    4. Suci dari hadats. 
    5. Menghilangkan najis. 
    6. Menutup aurat. 
    7. Masuk waktu shalat. 
    8. Menghadap kiblat 
    9. Berniat. 

    Rukun shalat

    1. Berdiri bila mampu. 
    2. Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar). 
    3. Membaca surat Al-Fatihah. 
    4. Ruku'. 
    5. Bersujud dengan tujuh anggota (badan).(1) 
    6. Bangun dari sujud. 
    7. Duduk di antara dua sujud. 
    8. Thuma'ninah (tenang) dalam setiap gerakan shalat. 
    9. Tertib atau berurutan dalam melakukan rukun-rukun di atas. 
    10. Tasyahhud akhir (membaca At-Tahiyat). 
    11. Duduk ketika tasyahhud akhir. 
    12. Membaca shalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 
    13. Mengucapkan dua salam. 

    Kewajiban Dalam Sholat

    1. Semua takbir dalam shalat selain takbiratul ihram. 
    2. Membaca:    ("Allah Maha Mendengar hamba yang memujiNya.") bagi imam dan orang yang shalat sendirian (munfarid). 
    3. Membaca:    ("Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji.") bagi setiap orang yang shalat (imam, makmum atau munfarid). 
    4. Membaca:    ("Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi.") di saat ruku'. 
    5. Membaca:    ("Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi.") di saat sujud. 
    6. Membaca:    ("Ya Rabb, ampunilah aku.") di saat duduk di antara dua sujud. 
    7. Tasyahhud pertama. 
    8. Duduk ketika tasyahhud pertama.

    Jenis Syirik

    By Unknown | At 08.02.00 | Label : | 0 Comments


    1. Syirik Akbar (Besar). 
    2. Syirik Ashghar (Kecil). 
    3. Syirik Khofi (Samar). 
    SYIRIK AKBAR (BESAR) 
    Syirik akbar akan menghapuskan pahala amal dan akan mengekalkan pelakunya di dalam Neraka. Seperti yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala: 
    "Dan kalau mereka melakukan syirik (menyekutukan Allah dengan sesuatu), pasti akan gugur dari mereka (pahala) apa yang mereka lakukan." (An-An'am: 88). 
    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 
    "Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam Neraka." (At-Taubah: 17). 
    Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan melakukan syirik akbar, maka dia tidak akan diampuni, dan Surga diharamkan baginya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
     "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (An-Nisa': 48). 
    Di dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
    "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Maidah: 72). 
    Yang termasuk syirik akbar, di antaranya adalah
    • berdo'a (meminta) kepada orang mati dan patung (berhala), 
    • mohon perlindungan kepada mereka, juga
    • bernadzar dan berkorban (menyembelih binatang) untuk mereka dan lain sebagainya. 

    SYIRIK ASHGHAR (KECIL) 

    Syirik kecil ialah beberapa tindakan yang sudah jelas disebut-kan dalam nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah sebagai syirik, tetapi tidak termasuk jenis syirik besar. Contohnya adalah
    • riya' (ingin dilihat orang) dalam beramal, 
    • bersumpah tidak dengan nama Allah dan mengatakan "Sesuatu yang dikehen-daki oleh Allah dan dikehendaki oleh fulan" dan lain sebagainya. 
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
    "Sesuatu yang paling aku takuti terhadap kalian adalah syirik kecil. Lalu beliau ditanya syirik kecil itu. Beliau menjawab : riya'." (HR. Imam Ahmad, Ath-Thabrany, Al-Baihaqi dari Mahmud bin Labid Al-Anshari radhiallahu 'anhu dengan sebuah sanad yang baik, dan diriwayatkan oleh Ath-Thabrany --dengan beberapa sanad yang baik dari Mahmud bin Labid-- dari Rafi' bin Khudaij dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam). 
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
    "Barangsiapa yang bersumpah dengan sesuatu -selain Allah- maka dia telah menyekutukan (Allah)." (HR. Ahmad dengan sanad yang shahih). 
    Hadits Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu dan diriwayatkan pula oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih dan hadits Ibnu Umar radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda:
    "Barangsiapa yang bersumpah dengan (menyebut nama) selain Allah, maka dia telah kafir atau syirik." 
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Janganlah kalian mengatakan :  'Atas kehendak Allah dan kehendak si fulan', tapi katakanlah :  'Atas kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan'." (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhi-allahu 'anhu). 
    Syirik kecil ini tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam serta tidak memastikan kekalnya seseorang di dalam Neraka, tetapi menghilangkan kesempurnaan tauhid yang semestinya. 

    SYIRIK KHOFI (Samar) 

    Syirik khofi ini didasarkan pada sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mana beliau bertanya kepada para sahabat :
    "Bagaimana sekiranya aku beritahu kalian tentang sesuatu yang lebih aku takuti (terjadi) pada kalian daripada Al-Masih Ad-Dajjal? Mereka menjawab : Ya, wahai Rasulullah! Rasulullah bersabda : "Syirik yang samar (contohnya), seseorang berdiri lalu dia melakukan shalat maka dia perbagus shalatnya karena dia melihat ada orang lain yang memperhati-kan kepadanya." (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abi Said Al-Khudri radhiallahu 'anhu). 
    Bisa juga syirik itu dibagi menjadi dua bagian saja. Syirik besar dan syirik kecil. Adapun syirik khofi, bisa masuk dalam dua jenis syirik tadi. Bisa terjadi pada syirik besar, seperti syiriknya orang-orang munafik. Karena mereka itu menyembunyikan keyakinan sesat mereka dan berpura-pura masuk Islam dengan dasar riya' dan khawatir akan keselamatan diri mereka. Bisa juga terjadi pada syirik kecil seperti yang disebutkan dalam hadits Mahmud bin Labid Al-Anshari yang terdahulu dan hadits Abu Said yang tersebut di atas.

    Pembagian (Jenis) Tauhid

    By Unknown | At 07.57.00 | Label : | 0 Comments


    1. Tauhid Rububiyah. 
    2. Tauhid Uluhiyah. 
    3. Tauhid Asma' wa Shifat. 
    Tauhid Rububiyah ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pencipta segala sesuatu dan mengurus kesemuanya dan tidak ada sekutu bagiNya dalam hal tersebut
    Adapun Tauhid Uluhiyah ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Dialah yang berhak untuk disembah dengan haq, tidak ada sekutu bagiNya dalam hal tersebut. Inilah makna "Laa Ilaaha Illallah", artinya tidak ada yang pantas disembah dengan haq kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka, segala bentuk ibadah seperti shalat, puasa dan yang lainnya, wajib dilaksanakan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Tidak boleh ada satu bentuk ibadah pun yang ditujukan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
    Selanjutnya, Tauhid Asma' wa Shifat ialah mengimani semua apa yang disebutkan dalam Al-Qur'anul Karim dan Hadits-hadits shahih tentang nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sifat-sifatNya. Lalu menetapkan itu semua untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa 'tahrif' (mengubah), tanpa ta'thil (meniadakan), takyif (menanyakan bagaimana caranya), dan tanpa tamstil (penye-rupaan), sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : 
    "Katakan, Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah tempat bergan-tung. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Dan tidak ada yang sebanding denganNya seorang pun." (Al-Ikhlas: 1-4). 
    Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
    "Tidak ada yang seperti Dia sesuatu pun dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura: 11). 
    Tapi ada sebagian ulama yang membagi tauhid menjadi dua bagian saja dengan menggabungkan Tauhid Asma' wa Shifat pada Tauhid Rububiyah. Dan tidak ada masalah dalam hal ini, karena yang dimaksud oleh dua macam pembagian ini sudah jelas.

    Ihnsan Dan Mengajarkan Surat Pendek Yang Terdapat pada Alquran

    By Unknown | At 07.54.00 | Label : | 0 Comments
    Ihsan adalah kamu menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala seolah-olah kamu melihatNya. Bila kamu tidak dapat melihatNya, maka sesungguhnya Dia dapat melihatmu.
     
    Selain itu, di dalam lingkungan keluarga muslim hendaklah kita mengajarkan surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya yang memungkinkan, seperti dari surat Az-Zalzalah sampai dengan surat An-Nas, diajarkan secara langsung, diperbagus cara bacaannya, disuruh menghafalkan dan dijelaskan hal-hal penting yang harus difahami.

    Rukun Iman

    By Unknown | At 07.50.00 | Label : | 0 Comments
    Rukun-rukun Iman ada enam, yaitu :

    1. Beriman kepada Allah Subha-nahu wa Ta'ala, 
    2. Beriman kepada Malaikat-malaikatNya, 
    3. Beriman kepada Kitab-kitabNya, 
    4. Beriman kepada para Rasul-Nya dan 
    5. Beriman kepada Hari Akhir serta 
    6. Beriman kepada Taqdir yang baik dan yang buruk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    Rukun Islam

    By Unknown | At 07.47.00 | Label : | 0 Comments

    Rukun Islam itu ada lima. Yang pertama dan yang paling besar adalah: Syahadah (persaksian) bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah
    Penjelasan makna dan syarat "Laa Ilaaha Illallah".  "Laa Ilaaha Illallah"  artinya kita menafikan segala apa yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, "  " artinya kita menetapkan bahwa ibadah itu hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata-mata, tidak ada sekutu bagiNya. 

    Syarat "Laa Ilaaha Illallah"

    1. Ilmu yang menafikan kebodohan (tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala). 
    2. Keyakinan yang menafikan keraguan. 
    3. Ikhlas (murni dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala) yang menafikan syirik. 
    4. Kejujuran yang menafikan dusta. 
    5. Cinta yang menafikan kebencian. 
    6. Ketundukan yang menafikan pelanggaran (meninggalkan perintah). 
    7. Menerima tanpa ada penolakan. 
    8. Mengingkari semua apa yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
    9. Syarat-syarat di atas telah terangkum dalam dua bait berikut: 
    "Ilmu, keyakinan, keikhlasan dan kejujuran disertai cinta, tunduk dan menerimanya Ditambah lagi yang kedelapan, yaitu, pengingkaranmu terhadap segala sesuatu yang dipertuhankan selain Allah.
    Adapun syahadah/persaksian bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka konsekwensinya adalah :
    Membenarkan apa yang dikabarkan oleh beliau, mentaati perintah beliau, meninggalkan apa yang dilarang oleh beliau dan hendaklah dia tidak menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan cara yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri dan RasulNya
    Kemudian, rukun Islam selanjutnya adalah : Shalat, Zakat, Puasa Ramadhan, Haji ke Baitullah Al-Haram bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
    Posting Lama ►
     

    Copyright © 2012. MAHKOTA CAHAYA - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz