Diriwayatkan dalam kitab “Tadzkiratul Qurthubi” (juz 1 hal 280) dan “Tafsir Mafatihul Ghaib” Lil Imam Fakhrudin Ar-Raaziy (juz 2 hal 9) Maktabah Syamilah dari Sayyidina Abu Hurairah RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “…Bahwa pada saat penghuni mahsyar dalam ketakutan, kepedihan dan kebingungan yang luar biasa, terkatung-katung dalm waktu yang lama sekali, beribu-ribu tahun dibiarkan oleh Allah SWT tanpa ada keputusan dan ketentuan, maka orang-orang shalih dari bawah naungan `Arsy berseru:
“Wahai para penghuni mahsyar, apakah kalian semua tidak merasakan dahsyatnya penderitaan yang kalian alami? Apakah belum cukup dahsyatnya derita dan kesengsaraan yang sudah lama sekali menimpa kalian ? coba kalian berusaha, siapakah kiranya yang bisa memberikan syafa`at (pertolongan) kepada kalian ? (agar segera Allah SWT memberikan keputusan dengan dilaksanakannya hisab)”.
Kemudian mereka bersepakat dengan berkata: “Sesungguhnya yang paling berhak adalah Nabi Adam AS, sesunggunya beliau adalah bapak kita semua”. Maka sebagian dari mereka berbondong-bondong mendatangi Nabi Adam AS dan berkata:
“Wahai Nabi Adam AS bapak kami, bapak semua manusia, sesungguhnya Allah SWT telah memuliakanmu tanpa perantara dan meniupkan ruh secara langsung dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, wahai Nabi Adam AS, tolonglah kami (berikanlah syafa`at kepada kami). Tegakah engkau melihat kami anak cucumu dalam penderitaan, kepedihan dan ketakutan yang sangat dahsyat seperti ini?”.
Nabi Adam AS berkata:
اِنَّ رَبِّي قَدْغَضِبَ الْيَوْمَ غَضْبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ…نَفْسِي نَفْسِي..إِذْهَبُوْا إِلَي نُوْحٍ
“Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT, tidak pernah Allah SWT semurka ini… Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku sendiri…Datanglah kalian kepada Nabi Nuh AS, semoga beliau bisa membantu kalian”.Maka merekapun berbondong-bondong mendatangi Nabi Nuh AS, namun beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Adam AS:
“Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT, tidak pernah Allah SWT semurka ini… Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku sendiri…Datanglah kalian kepada Nabi Ibrahim AS, semoga beliau bisa membantu kalian”.
Maka merekapun berbondong-bondong mendatangi Nabi Ibrahim AS, namun beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Nuh AS:
“Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT, tidak pernah Allah SWT semurka ini… Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku sendiri…Datanglah kalian kepada Nabi Musa AS, semoga beliau bisa membantu kalian”.
Maka merekapun berbondong-bondong mendatangi Nabi Musa AS, namun beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Ibrahim AS:
“Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT, tidak pernah Allah SWT semurka ini… Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku sendiri…Datanglah kalian kepada Nabi Isa AS, semoga beliau bisa membantu kalian”.
Maka merekapun berbondong-bondong mendatangi Nabi Isa AS, namun beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Musa AS:
“Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT, tidak pernah Allah SWT semurka ini… Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku sendiri…Datanglah kalian kepada Nabi Muhammad SAW, semoga beliau bisa membantu kalian”.
Maka merekapun dengan penuh harapan berbondong-bondong mendatangi Baginda Rasulullah SAW, Nabi kekasih Allah SWT, pemberi Syafa`at, junjungan seluruh alam dan berkata:
يَامُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُوْلُ اللهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَغَفَرَ اللهُ لَكَ مَاتَقَدَّمَ وَمَاتَأَخَّرَ إِشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ مَانَحْنُ فِيْهِ أَلاَ تَرَى مَاقَدْ بَلَغَنَا ؟
“Wahai Baginda Nabi Muhammad utusan Allah SWT, Nabi Akhir zaman yang terjaga dari segala dosa, berikanlah Syafa`at kepada kami agar selamat dari segala penderitaan kami yang sangat dahsyat luar biasa ini”.Baginda Rasulullah SAW bersabda:
أَنَا لَهَا أَنَا لَهَا
“Sungguh akulah yang telah diizinkan untuk memintanya, sungguh aku akan melaksanakannya”.Kemudian Baginda Rasulullah SAW pergi kebawah Arsy bersujud, memanjatkan pujian kepada Allah SWT dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh satu makhlukpun, kemudian Allah SWT menganugerahi maqam “Al-Mahmud” (kedudukan yang terpuji yang tidak bisa dicapai oleh siapapun) dan berfirman:
يَامُحَمَّدُ اِرْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
“Wahai Muhammad kekasihku, angkatlah kepalamu, mintalah apa saja akan Aku kabulkan, mintalah Syafa`at akan Aku berikan”.فَأَقُوْلُ يَارَبِّ أُمَّتِي أُمَتِي
“Akupun memohon kepada Allah SWT, Ya Allah, umatku..umatku..”.فَيَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ ؛ يَا مُحَمَّدُ مَاتُرِيْدُ أَنْ أَصْنَعَ بِأُمَّتٍكَ ؟
“Allah SWT berfirman; “Wahai kekasihku Muhammad, apa yang engkau kehendaki agar Aku lakukan untuk umatmu ?”.فَأَقُوْلُ يَارَبِّ عَجِّل حِسَابَهُمْ
“Aku memohon; ya Allah, percepatkanlah urusan hisab umatku (yang mana mereka sudah lama menantinya) “.Kemudian Allah SWT mempercepat urusan hisab mereka sehingga diantara umatku ada yang masuk Surga dengan Rahmat Allah SWT dan ada yang masuk surga dengan Syafa`atku dan sesungguhnya aku senantiasa memberikan Syafa`at kepada umatku sampai aku diberi lembaran daftar umatku yang sudah dipastikan masuk Neraka agar aku menyafa`atinya sehingga mereka selamat. Sehingga Malaikat Malik AS penjaga Neraka berkata kepadaku: “Wahai Nabi Muhammad kekasih Allah SWT, sepertinya engkau tidak akan mau menyisakan satupun dari umatmu terkena kemurkaan Allah SWT”.
Diriwayatkan bahwa jarak antara dibangkitnya semua makhluk di padang mahsyar sampai mendapatkan Syafa`at adalah lima puluh ribu tahun.
Disebutkan dalam kitab “Tafsir Ruuhul Ma`aniy” Lil Imam Syihabuddin Al-Husaini (juz 11 hal 28), Maktabah Syamilah bahwa; Semua kitab catatan amal perbuatan berada dibawah `Arsy, setelah Baginda Rasulullah SAW memberikan Syafa`at Al-`Amah (Syafa`at yang menyeluruh bagi semua penghuni mahsyar yang tidak bisa dicapai/diperkenankan bagi siapapun kecuali Baginda Rasulullah SAW), Allah SWT memerintahkan kepada angin dari bawah `Arsy untuk menyebarkan kitab-kitab tersebut kepada pemiliknya masing-masing, yang selamat akan menerimanya dengan tangan kanan dan yang celaka akan menerimanya dengan tangan kiri atau dari belakang punggungnya, sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Sesungguhnya pada saat dihisab (penghitungan amal), mereka akan mengalami ketakutan yang sangat dahsyat karena sekecil apapun dari perilaku mereka didunia akan terbongkar, sebagaiman Firman Allah SWT:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ # وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barang siapa yang mengerjakankebaikan seberat dzarrah (debu) pun niscaya dia akan melihat (balasannya) dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (debu) pun niscaya dia akan melihat (balasannya) pula”. (QS. Az-Zalzalah: 7-8)Diriwayatkan dalam kitab “Sabilul Iddikar” Lil-Imam Quthbil Irsyad Al-Habib Abdullahbin Alwi Al-Hadda RA (Halaman 94), Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya tidaklah seseorang bergeser dari tempat berdirinya (saat dihisab) shingga ia ditanya empat perkara; untuk apa ia gunakan masa mudanya, untuk apa ia habiskan seluruh umurnya, dari mana ia mendapatkan serta untuk apa ia gunakan hartanya dan apa yang ia amalkan dari ilmunya”.
Saat itulah mulut mereka terkunci, tangannya berbicara disaksikan oleh kaki mereka atas segala perilakunya didunia, sebagaimana Firman Allah SWT:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangn mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka lakukan”. (QS. Yaa Siin: 65)Demikian pula segala yang disekitar mereka (Saat didunia) akan menjadi saksinya, sebagaimana Firman Allah SWT:
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
“pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (bumi akan berbicara dan menyaksikan perbuatannya)”. (QS. Az-Zalzalah: 4)Semoga kita semua mendapatkan Syafa`at dari Baginda Rasulullah SAW…Amin…(tamat)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,Kritik Dan Saranya Sangat Ber Arti