Tampilkan postingan dengan label Dzikir Dan Doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dzikir Dan Doa. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Maret 2013

Dzikir Jalallah

By Unknown | At 21.28.00 | Label : | 1 Comments

Salamu'alaikum warahmattullahi wabbarakatuh.
Apa kabar sahabat Mc semuanya ?, semoga dalam keadaan baik lahir dan batin ya semuanya amiiin allahumma amiiin.
Baiklah dengan segala kerendahan hati izinkan mc berbagi amalan dzikir jalallah berikut ini , semoga sahabat berkenan dan semoga berguna bagi sahabat pengunjung mahkota cahaya.

Artinya :
Tiada tuhan selain Allah wujud
sepanjang zaman,
Tiada tuhan selain Allah disembah
setiap tempat,
Tiada tuhan selain Allah disebut
setiap lidah,
Tiada tuhan selain Allah dikenali
dengan keihsanan,
Tiada tuhan selain Allah setiap
masa sentiasa mentadbir ‘alam,
Tiada tuhan selain Allah
(Kami mohon) keamanan,
keamanan dari kehilangan iman dan
dari fitnah godaan syaithan.
Wahai Tuhan yang sifat keihsananNya
kekal abadi,telah banyak
keihsananMu terhadap kami,
keihsananMu yang berkekalan.
Wahai Tuhan yang Maha Penyayang,
Wahai Tuhan yang Maha
Penganugerah,
Wahai Tuhan yang Maha Pengasih,
Wahai Tuhan yang Maha Pemurah,
Wahai Tuhan yang Maha Pengampun,
Wahai Tuhan yang Maha Pemaaf,
ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah sebaik-baik Pengasih.

" Manfaat dan Khasiat Dzikrul Jalalah "
Dzikrul Jalalah adalah satu doa
yang biasa diamalkan oleh para
ulama,
Dzikrul Jalallah merupakan amalan berzikir
menyebut lafaz tahlil
(lailahaillallah) serta di ikuti permohonan kita
untuk keamanan dari hilangnya
keimanan dan keamanan dari fitnah
godaan syaithan yang terkutuk. ini sangat penting bagi kita sebagai seorang hamba,
Dzikrul Jalalah diakhiri dengan
memohon keampunan dan rahmat
Allah s.w.t.

Almarhum Buya al-Maliki rahimahUllah,
dalam “Khulaashatu Syawaariqil Anwaari
min ad`iyatis Saadatil Akhyaar”
menganjurkan agar dzikrul jalallah
dibaca setelah membaca asma-ul
husna. Bisa saja dzikrul jalallah dan
doa ini dibaca tanpa didahului
asma-ul husna sebagaimana
diamalkan oleh sebagian para guru, Dzikrul Jalallah bisa diamalkan
kapan saja, tetapi sebaiknya
diamalkan secara terus
menerus dan iklaskan hati dengan berniat karena allah swt semata. Bacalah dengan hati yang lembut serta tanpa beban dengan harapan mendapat ridha allah swt. Agar niat di hati kita tidak macam-macam, dan janganlah terburu nafsu. Mudah-mudahan dengan
mengamalkan dzikrul jalallah
permohonan sahabat dan saya selaku admin mahkota cahaya ini. terkabul dan kita
terpelihara dari hilangnya iman , lemah nya iman. Baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit,senang,susah, dan sebagainya. Terutama sekali
tatkala menghembuskan nafas kita
yang terakhir  hendaknya amiiin.

Demikianlah yang dapat Mc suguhkan kepada sahabat semuanya semoga bermanfaat bagi sahabat dan saya, salah dan khillaf Mc mohon maaf, Wassalam.

Jumat, 12 Oktober 2012

Shalat Dhuha Dan Ke Utama'an nya

By Unknown | At 23.27.00 | Label : , | 0 Comments

'' Salamu'alaikum' Salam Sejahtera salam persahabat di manapun sahabat berada khusus bagi umat islam tentu kita tidak asing lagi dengan shalat sunnat dhuha,
Shalat sunnat dhuha banyaklah mengandung fa'edah-fa'edah tertentu bagi umat yang rajin serta iklas melaksanakanya, insya allah memperoleh amal-amal lahir dan batin serta dunia dan akhirat.dengan niat tulus ke hadirat allah subhanna wata'ala.

Sudah sangat tersohor akan ke utamaan fa'edah shalat dhuha seperti dapat meringankan kesulitan hidup di dunia ini seperti ke kemiskinan dll,dan tidaklah heran tentunya apa bila anda membaca shalat dhuha betapa artinya sangatlah menyentuh dan penuh dengan doa-doa yang baik untuk di amalkan baik siang mau pun pada malam hari dan ini satu solusi bagi hamba-hamba yang membutuhkan kehidupan yang baik dan lebih baik lagi dalam hal materi dan semua bertujuan untuk memudahkan beribadah kepada allah swt.
perlu di ingat dan perlu andaketahui berdoa dan sejenis nya tidaklah hajad atau ke inginan anda itu langsung terkabul seketika....apa lagi jika anda terburu-buru nafsu maka boleh di katakan anda tidak akan memperoleh apa-apa dari hasil jerih payah anda. Semua membutuhkan proses adakala nya anda belum siap akan tetapi anda tidak mengetahui nya dan ketahui lah allah lebih tahu apa-apa yang baik untuk anda saat ini....Dalam adab-adab berdoa atau yang lainya maka anda di tuntut untuk banyak baersabar,bersyukur dan tidak boleh putus asa,karena dalam setiap persoalan anda benar-benar akan di uji, jika anda lolos maka keluarlah anda sebagaii pemenang dan anda berhak atas semua amal dan jerih payah anda tersebut untuk menikmati nya baik di dunia ini maupun di akhirat kelak dan itu pasti.

Amalkanlah shalat dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang
dilakukan seorang muslim ketika matahari
sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang
lebih 7 hasta sejak terbitnya '' Dari Pukul 7 hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,/4,/8
Atau jjika anda mampu dan masih kuat lalukanlah 12 raka'at, 2 raka'at sekali salam.

'' Diriwayatkan dari 'Uqbah bin 'Amir bahwa Rosulullah saw bersabda "< Sholatlah kalian dua roka'at dari sholat Dhuha dengan membaca dua surat tentangnya, '' wasy-syamsi wa dluhaha dan surat adh-Dluha Pada rakaat pertama setelah
Al-Fatihah membaca surat
Asy-Syams Pada rakaat kedua membaca
surat Adh-Dhuha Dan diriwayatkan dari al 'Uqaili bahwa
Rosulullah saw dalam dua roka'at sholat
Dhuha membaca Qul ya ayyuhal kafirun dan Qul
huwallahu ahad, Pada rakaat pertama Al
kafirun Pada rakaat kedua Al Ikhlas Niat shalat dhuha adalah '' Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi
ta'aalaa. Artinya: "< Aku niat shalat sunat dhuha dua
rakaat, karena Allah."

Dzikir setelah Dhuha Diriwayatkan setelah shalat dhuha Nabi S.A.W
membaca َﺭْﻮُﻔَﻐْﻟﺍ ُﺏﺍَّﻮَّﺘﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ َﻚَّﻧ ِﺇ َّﻲَﻠَﻋ ْﺐُﺗ َﻭ ﻲِﻟ ْﺮِﻔْﻏﺍ ِّﺏَﺭ Robbigh firly watub 'alayya innaka antat-
tawwaabul Ghofur ( dibaca 100 x ) Ya Robbi, Ampunilah aku dan terimalah
taubatku, Sesungguhnya Engkau Maha
Penerima taubat dan ampunan Doa yang dibaca setelah
shalat dhuha: ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ ِﻢﻴِﺣَّﺮﻟﺍ ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA 'ADHUHAA 'UKA, WAL BAHAA 'ABAHAA 'UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL 'ISHMATA 'ISHMATUKA ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA 'I FA ANZILHU, WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU, WA IN KAANA MU'ASSARAN FA YASSIRHU, WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA IN KAANA BA'IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA 'IKA, WA
BAHAA 'IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA AATINII MAA 'ATAITA 'IBAADAKASH- SHAALIHIIN. Artinya: "< Ya ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU dan kecantikan adalah kecantikanMU dan keindahan adalah keindahan-MU dan kekuatan adalah kekuatan-
MU dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU. YA ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah, Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah dan jikalau sukar maka mudahkanlah dan jika haram maka sucikanlah dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.

Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha Hadits Rasulullah saw yang menceritakan
tentang keutamaan shalat Dhuha, di
antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa
Nabi Muahammad saw bersabda: "Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat
sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah)
adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan
alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap
takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari
kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat
Dhuha diberi pahala" (HR Muslim). 2. Ghanimah (keuntungan) yang besar Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu
`anhuma, ia berkata: "Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan
perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah
keuntungan (ghanimah) dan cepatlah
kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara
tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan
banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena
dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata;
"Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan
paling dekat dari mereka (musuh yang akan
diperangi), paling banyak ghanimah
(keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi:
"Barangsiapa yang berwudhu', kemudian
masuk ke dalam masjid untuk melakukan
shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat
tujuanannya (tempat perangnya), lebih
banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666) 3. Sebuah rumah di surga Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha,
maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di
dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah
hadits Nabi Muahammad saw: "Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak
empat rakaat maka akan dibangunkan
sebuah rumah di surga."

'' HR. Ath Thabarani ''
Memeroleh ganjaran di sore hari Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: "Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam,
shalatlah untuk Ku empat rakaat dari awal
hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya.
'' Shahih al-Jami ; 4339 '' Dalam sebuah riwayat juga disebutkan:
"Innallaa `azza wa jalla yaqulu, Yabna adama
akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at
ukfika bihinna akhira
yaumika" > Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla
berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan
mencukupimu di sore harimu<.
Pada hari Umrah Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw
bersabda" Barangsiapa yang keluar dari rumahnya
dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan
shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang
yang melaksanakan hajii, Barangsiapa yang
keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha,
maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah <Shahih al-Targhib:
673>.
Dalam sebuah hadits yang lain
disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar
(shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah
usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan
umrah; sempurna, sempurna,
sempurna"

'' Shahih al-Jami` ,6346.<Ampunan Dosa "Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha
dengan terus-menerus, akan diampuni dosanya oleh
Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di
lautan ''.
(HR Tirmidzi) Kebenaran Mutlak milik Allah dan Kesalahan dari saya Wa'allahu a'lam bi-showab ُﻊَﻔْﻨَﻳ َﻻ ٍﻢْﻠِﻋ ْﻦِﻣ ِﻪﻠﻟﺍِﺎﺑ ُﺫ ْﻮُﻌَﻧَﻭ Wa Na'udzubillah min ilmin laa yanfa'u Dan Kita berlindung kepada Allah, dari ilmu
yang tidak bermanfa'at َﻢﻴِﻘَﺘْﺴُﻤْﻟﺍ َﻁﺍَﺮِّﺼﻟﺍ ﺎَﻧِﺪْﻫﺍ Tunjukilah kami jalan yang lurus .dan allah maha tahu dari segalanya kita bertugas mencari dan selalu berupaya mencari pengetahuan atau ilmu, Salam semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat.

Hamba Allah

Selasa, 09 Oktober 2012

Ayat Lima Dan Ke Istimewa'an nya

By Unknown | At 07.04.00 | Label : , | 4 Comments

Salamu'alaikum wr wb'' Semua Ayat-suci al-qur'an baik adanya dan mengandung rahasia-rahasia tersendiri, banyak manusia yang mendapat kan petunjuk dari nya, dan menjadi pedoman andalan pertama selain hadits-hadits nabi, bagi muslim wajib lah belajar membaca nya dan mempelajarinya lalu menerapkan dalam hidup sehari-hari,,'' sepintas memang jika kita sebagai hamba yang awam tidaklah terlalu mencintai nya al-qur'an itu di baca saja sekali-kali saja jika waktu sedang mud atau apalah namanya....,Lain bagi mereka-mereka yang mencintai nya ia senantiasa membaca dan mempelajarinya secara tekun...hingga ia memperoleh jerih payah itu membuah kan hasil yang tak terduga-duga....'Asal kita yakin bagian mana saja yang anda amalkan pastilah membuahkan hasil dan mendapat ke untungan yang berlipat-lipat lahir batin dunia dan akhirat....dengan niat benar-benar mendekatkan diri kepada allah swt,

Alqur'an selain pedoman kehidupan terdapat juga sinyal-sinyal rahasia yang terkandung banyak para ahli mengatakan bahwa alqur'an itu menyimpan tujuh rahasia dari tiap ayat yang ada di dalamnya dan tidaklah sedikit para aulia/syeikh/wali-wali allah yang memperoleh manfaat yang luar biasa dari kalamullah tersebut,karena memang mereka tidak menjadika al-qur'an itu sekedar pajangan di rak buku,Almari dll seperti kebanyakan masyarakat saat ini,''berikut keterangan tentang kekususan ayat lima yang dapat admin himpun untuk pengunjung Mahkota Cahaya Selamat menyimak.

1.Bacalah Ayat lima Ini Ba'da shalat fardu satu kali,
2.Setiap malam Satu Kali.
3.Atau Sekali Dalam seminggu.
Secara rutin seraya iklas mengharap ridho allah ta'ala
Tanpa harus niat yang muluk-muluk , semoga anda di limpahi rahmat oleh allah swt serta maunnah nya mendapat pertolongan dari setiap persoalan tanpa anda sadari.

Alqur'an bagian mana saja itu di anjurkan untuk di baca dan di pelajari baik yang tersurat maupun yang tersirat di dalam nya, Mengapa ayat ini di nama kan ayat lima? Karena memang ayat liima ini terdiri dari lima ayat yang terpisah letaknya, namun karena banyak para orang-orang suci pada jaman dahulu yang mengamalkanya sebagai perisai diri dari segala hal lantas tersiar lah kabar akan ke dasyatan ayat lima tersebut'' Ayat lima ialah Ayat-Ayat Al-Qur'an Yg terdapat 10 Huruf Qof dalam setiap Ayatnya,,
Antara lain penjelasan-penjelasan juga terdapat di dalam kitab satu ini.berikut nukilan nya.

Di nukil dari kitab ( Khozinatul Asror ) karya Syeik Al ustad Muhammad Haqqi An Nazili R.A.waliyyulloh Hal 73 Dalam bab "Aqwalul Aimmah wal Masyayiikh Fi Khowasil Khomsil Ayatil Qur'aniyyah Fi Kulli Ayatin' Asyra Qoofan wa laha Khowasun ghoribah wa asrorun 'Ajiibah wa fadoilun katsirotun wa manafi'un 'adiidah.

Ucapan - Ucapan para Imam dan para guru Mursyid yang membahas ke khususan 5 Ayat Al-Qur'an, Yg terdapat 10 huruf Qof pada masing - masing ayatnya, Bagi 5 ayat ini mempunyai berbagai macam ke khususan yg langka, Rahasia-Rahasia yang Ajaib, Keutamaan yg banyak serta mempunyai manfa'at- manfa'at yg tidak terhitung''.

Telah berkata sebagian Ulama ahli Khowas ( Yg mempunyai ke khususan ), salah satu khasiat dari ayat 5 ini adalah untuk bertemu dengan musuh, Barang siapa yang membawa serta tulisan Ayat 5 ini dengan wifiqnya maka Alloh S.W.T akan menolong orang tsb dari semua musuh-musuhnya, Dan dia tidak akan mendapatkan dari keburukkan musuh2 nya, Tipu daya musuh2 nya, Senjata musuh2 nya, apabila ada seseorang yg memusuhinya kecuali Alloh S.W.T telah mengalahkan musuh tersebut, Dan salah satu khasiat ayat 5 ini akan membuatnya mempunyai kewibawaan yg luar biasa pada hati-hati nya manusia, Jika orang tersebut masuk menghadap pada seorang raja/Penguasa yg dzolim maka dia akan aman dari segala keburukannya perangai si zalim tersebut, Ayat 5 merupakan Hijab benteng dari segala gangguan Manusia, Jin Setan, dan Iblis yg membangkang, Sangat baik sekali di tulis wifiqnya serta dibaca ayatnya. Diriwayatkan dari Al-Faqiih Al-Kabiir Al-Wali Al- Makin Ahmad Bin Musa Bin 'Ajil R.A, " 5 Ayat Al- Qur'an yg terdapat 50 huruf Qof, Tidaklah ayat 5 tsb dibaca didepan musuhnya kecuali musuh tsb kalah dan takluk, Dan tidaklah Ayat 5 ini dibaca oleh seseorang yg takut padea musuhnya kecuali Alloh akan memeliharanya dari segala keburukan musuhnya dan Alloh S.W.T menjaganya dari kesalahan dan segala macam penyakit ".

Diriwayatkan oleh Syeikh Najmuddin Al-Qubra menerima dari Sayyid Ma'ruf Al-Karkhi menerima dari Syeikh Nidzom Al-Aulia menerima dari Syeikh Fariduddin menerima dari Syeikh Hamiduddin Nakuury menerima dari penghulunya para guru Syeikh Ahmad Kabiru Ar-Rifa'i menerima dari Syeikh Musa As-Sidraany menerima dari Syeikh Madyan Al-Magribi menerima dari Sulthon Aulia Sayyid Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani menerima dari amirul Mu'miniin Sayyidina Ali bin Abi Tholib menerima dari Rosulululloh S.A.W, Sesungguhnya Rosululloh S.A.W telah bersabda: " Barang siapa yg senantiasa membaca 5 Ayat yg agubg serta mulia ini yg terdapat 10 huruf Qof pada tiap ayatnya, Atau barang siapa yg menulis Wifiq dari 5 Ayat ini dan dibawa serta olehnya, Maka sesungguhnya Alloh S.W.T akan mengirimkan baginya 12000 Malaikat yg menggenggam Alat alat perang yg berupa cahaya yg bersinar, Ke 12000 malaikat tsb senantiasa akan menjaga orang tsb dari berbagai macam mara bahaya serta penyakit, Dan Alloh S.W.T akan membangun untuknya di surga Firdaus 600 gedung yg terbuat dari permata Yaqut merah, jika Ayat 5 ini dibaca oleh seorang Raja/Penguasa maka Alloh S.W.T akan menetapkan kekuasaanya dan alloh S.W.T akan membuka kan baginya pintu2 pertolongan, Dan Alloh S.W.T sempurnakan kewibawaannya, dan Alloh S.W.T tundukkan baginya semua para Umaro'/Pemimpin dan
wazir/Mentri serta Alloh S.W.T akan mengalahkan untuknya semua musuh-musuhnya sehingga tidak akan sampai terhadapnya semua hal2 yg membahayakannya dan yg menggangunya".

Dan telah berkata Syeikh Majduddin Al-Kirmany R.A ( Yg Mempopulerkan Do'a Nurun Nubuwwat / Nur Buat ) " Didunia ini ada 4000 Rijalul Ghoib, 4000 Wali Budala' ( Jama' dari Abdal ), 4000 Wali Autad dan 4000 Wali Qutub, Yang semuanya menggunakan dan membaca Ayat 5 ini, Maka barang siapa yang senantiasa membaca dan membawa serta Wifiq dari Ayat 5 ini, Maka dia akan menjadi ahli hikmah yg mumpuni baik lahir maupun batin dan disegani baik oleh penduduk langit maupun bumi, Dan dia akan berjumpa dengan para wali Qutub dan Rijalul Ghoib".

( Shohibul 'Arais ) Barang siapa yang membaca Ayat 5 dan membawa serta Wifiqnya, maka Alloh S.W.T akan menjaganya dari segala macam jenis bisa dan racun, kejahatan Ilmu Sihir/Hitam,Mara bahaya, Segala yg menggangu dan Alloh S.W.T akan memberinya seorang Khodam dari golongan Jin sehingga menjadikannya Ahli Hikmah dengan keberkahan nya 5 Ayat ini.

( Sayyidina Al- Imam Asy-Syeikh Al- Qutub Abu Hasan Asyadzili R.A ) ( Beliau Yang Mem populer kan ber Bagai Hizib antara lain Hizib Nasr,Bahr, dan beliau penyusun kitab '' Sirrul Jalil '' dan masih banyak lagi karya-karya beliau) "Sayyidina Al-Imam Asy-Syeikh Al-Qutub Abu Hasan Asyadzili R'A beliau berkata '' Pada suatu hari aku telah melihat Qutbul Aqtob ( Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani ) dan memberiku wasiat agar aku senantiasa membaca ayat 5 ini dan menulis Wifiqnya, dan aku bertanya kepada beliau tentang rahasia2 ayat 5 in, Maka Syeikh Abdul Qodir Al-jaelani berkata " Barang siapa yang senantiasa membaca dan membawa serta wifiqnya, Maka Alloh S.W.T akan memberikan keamanan, Menjaganya Dari semua musuh2 nya, Orang2 Hasud, tipudaya para musuh2 nya, dan tidak akan menang musuh2 nya walaupun musuhnya sebanyak peduduk langit dan bumi, dan dibuka kan baginya pintu - pintu pertolongan dan kemenangan, dan dia akan mendapatkan derajatnya Qutub.

Dan telah berkata Syeikh Jamil Al-Yumna R.A " Aku telah berjumpa dengan Qutbul Aqtob Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani R.A, Beliau berkata kepadaku dan mengajarkan padaku Ayat 5 ini , berkata Syeikh Jamil " aku telah mendapatkan segala sesuat dengan barokahnya Ayat 5 ini.

Dari ( Sayyidatina 'Aisyah R.A ) Menerima dari Rosululloh S.A.W, telah bersabda Rosululloh S.A.W " Barang siapa yang menulis Ayat 5 yang terdapat 10 huruf Qof pada tiap ayat nya pada hari Jum'at, kemudian tulisan tsb diminumnya, maka masuk kedalam perutnya 1000 kesembuhan ,1000 obat, 1000 kesehatan. 1000 Rohamat, 1000 kelembutan, 1000 kekuatan, 1000 keyaqinan, 1000 cahaya, dan dicabut dari dirinya setiap penyakit, ikatan, sedih, bingung serta kesusahan ".

Inilah Ayat 5 yang agung serta mulia yang mempunyai 50 huruf Qof :
1. Surat ( Al-Baqoroh ayat 246 ) َﻞﻴِﺋﺍَﺮْﺳِﺇ ﻲِﻨَﺑ ﻦِﻣ ِﻺَﻤْﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ َﺮَﺗ ْﻢَﻟَﺃ ْﺫِﺇ ﻰَﺳﻮُﻣ ِﺪْﻌَﺑ ﻦِﻣ َﻕ ُﻢُﻬَّﻟ ٍّﻲِﺒَﻨِﻟ ْﺍﻮُﻟﺍ ُّﻥ ًﺎﻜِﻠَﻣ ﺎَﻨَﻟ ْﺚَﻌْﺑﺍ َﻕ ِﻪّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ ْﻞِﺗﺍ َﻕ ْﻝﺍ ُﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ ﻥِﺇ ْﻢُﺘْﻴَﺴَﻋ ْﻞَﻫ َﻝﺍ ِﻕ ُﻝﺎَﺗ ُﺕ َّﻻَﺃ َﻕ ْﺍﻮُﻠِﺗﺍ َﻕ َّﻻَﺃ ﺎَﻨَﻟ ﺎَﻣَﻭ ْﺍﻮُﻟﺍ ُﻥ َﻕ َﻭ ِﻪّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ َﻞِﺗﺍ َﻕ ﻦِﻣ ﺎَﻨْﺟِﺮْﺧُﺃ ْﺩ ُﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ ﺎَّﻤَﻠَﻓ ﺎَﻨِﺋﺂَﻨْﺑَﺃَﻭ ﺎَﻧِﺭﺎَﻳِﺩ ْﻝﺍ ِﻕ َّﻻِﺇ ْﺍْﻮَّﻟَﻮَﺗ ُﻝﺎَﺗ َﻕ ُﻪّﻠﻟﺍَﻭ ْﻢُﻬْﻨِّﻣ ًﻼﻴِﻟ َﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺎِﺑ ٌﻢﻴِﻠَﻋ

2.Surat ( Ali-imran ayat 181 ) َّﻝ َﻕ ُﻪّﻠﻟﺍ َﻊِﻤَﺳ ْﺩ َﻕ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝْﻭ َﻕ َّﻥِﺇ ْﺍﻮُﻟﺍ َﻪّﻠﻟﺍ َﻑ ﺎَﻣ ُﺐُﺘْﻜَﻨَﺳ ﺀﺎَﻴِﻨْﻏَﺃ ُﻦْﺤَﻧَﻭ ٌﺮﻴِﻗ َﻕ َﻭ ْﺍﻮُﻟﺍ َﻕ َﺡ ِﺮْﻴَﻐِﺑ َﺀﺎَﻴِﺒﻧَﻷﺍ ُﻢُﻬَﻠْﺗ ٍّﻕ َﻥَﻭ ُﻕ ﻭُﺫ ُﻝﻭ ُﻕ ﻱِﺮَﺤْﻟﺍ َﺏﺍَﺬَﻋ ْﺍﻭ ِﻕ 3. Surat An-Nisa ayat 77 َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ َﺮَﺗ ْﻢَﻟَﺃ ِﻕ ْﺍﻮُّﻔُﻛ ْﻢُﻬَﻟ َﻞﻳ َﺃَﻭ ْﻢُﻜَﻳِﺪْﻳَﺃ ِﻕ ْﺍﻮُﺗﺁَﻭ َﺓَﻼَّﺼﻟﺍ ْﺍﻮُﻤﻳ ْﻝﺍ ُﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ ﺎَّﻤَﻠَﻓ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ِﻕ ُﻝﺎَﺗ ﻱِﺮَﻓ ﺍَﺫِﺇ ٌﻕ ِﺔَﻴْﺸَﺨَﻛ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻥْﻮَﺸْﺨَﻳ ْﻢُﻬْﻨِّﻣ َﻭ ًﺔَﻴْﺸَﺧ َّﺪَﺷَﺃ ْﻭَﺃ ِﻪّﻠﻟﺍ َﻕ َﻢِﻟ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ْﺍﻮُﻟﺍ ْﻝﺍ ﺎَﻨْﻴَﻠَﻋ َﺖْﺒَﺘَﻛ ِﻕ ﺎَﻨَﺗْﺮَّﺧَﺃ ﻻْﻮَﻟ َﻝﺎَﺗ ٍﻞَﺟَﺃ ﻰَﻟِﺇ َﻕ ٍﺐﻳِﺭ ُﻕ ﺎَﻴْﻧَّﺪﻟﺍ ُﻉﺎَﺘَﻣ ْﻝ َﻕ ٌﻞﻴِﻟ َّﺕﺍ ِﻦَﻤِّﻟ ٌﺮْﻴَﺧ ُﺓَﺮِﺧﻵﺍَﻭ َﻕ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﺗ َﻻَﻭ ﻯ ًﻼﻴِﺘَﻓ

4.( Al-Maidah ayat 27 )
َﺢْﻟﺎِﺑ َﻡَﺩﺁ ْﻲَﻨْﺑﺍ َﺄَﺒَﻧ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻞْﺗﺍَﻭ ِّﻕ ْﺫِﺇ َﻕ ﺎَﺑَّﺭ ُﻕ ُﺖَﻓ ًﺎﻧﺎَﺑْﺭ ُﻕ ْﻢَﻟَﻭ ﺎَﻤِﻫِﺪَﺣَﺃ ﻦِﻣ َﻞِّﺑ َﺖُﻳ َﻕ ِﺮَﺧﻵﺍ َﻦِﻣ ْﻞَّﺑ َﻕ َﺄَﻟ َﻝﺍ ْﻕ َﻚَّﻨَﻠُﺗ َﻕ َﻝﺍ َﺖَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺇ َﻕ َّﺖُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ ُﻪّﻠﻟﺍ ُﻞَّﺑ ِﻕ َﻦﻳ 5. Ar-Ra'd ayat 16 ُﻕ ِﺽْﺭَﻷﺍَﻭ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ُّﺏَّﺭ ﻦَﻣ ْﻝ ُﻕ ُﻪّﻠﻟﺍ ِﻝ ُﻕ َﻻ ﺀﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ ِﻪِﻧﻭُﺩ ﻦِّﻣ ﻢُﺗْﺬَﺨَّﺗﺎَﻓَﺃ ْﻝ ًﺍّﺮَﺿ َﻻَﻭ ًﺎﻌْﻔَﻧ ْﻢِﻬِﺴُﻔﻧَﺄِﻟ َﻥﻮُﻜِﻠْﻤَﻳ ُﻕ ْﻞَﻫ ْﻝ ﻱِﻮَﺘْﺴَﺗ ْﻞَﻫ ْﻡَﺃ ُﺮﻴِﺼَﺒْﻟﺍَﻭ ﻰَﻤْﻋَﻷﺍ ﻱِﻮَﺘْﺴَﻳ ِﻪّﻠِﻟ ْﺍﻮُﻠَﻌَﺟ ْﻡَﺃ ُﺭﻮُّﻨﻟﺍَﻭ ُﺕﺎَﻤُﻠُّﻈﻟﺍ َﻞَﺧ ﺀﺎَﻛَﺮُﺷ ُﻕ ْﻞَﺨَﻛ ْﺍﻭ ِﻕ ْﻞَﺨْﻟﺍ َﻪَﺑﺎَﺸَﺘَﻓ ِﻩ ُﻕ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻕ ِﻝﺎَﺧ ُﻪّﻠﻟﺍ ِﻝ ُﻕ َﻮُﻫَﻭ ٍﺀْﻲَﺷ ِّﻞُﻛ ْﻝﺍ ُﺪِﺣﺍَﻮْﻟﺍ َﻕ ُﺭﺎَّﻫ

Dan allah maha tahu,,'' semoga bermanfaat salah dan khilaf mohon di maaf kan,Salam

Dari Hamba Allah

Senin, 08 Oktober 2012

Ba'it ''Jaljalut Sughra'' Lengkap Dan Orginal

By Unknown | At 08.01.00 | Label : , | 14 Comments

<br></br> Salamu'alaikum wr wb''Sesuai dengan nama blog ini yaitu '' Jaljalut Sughra'' maka dengan rasa senang hati admin postingkan ba'it jaljalut tersebut, Tanpa terpaksa di minta dan bukan karena ini dan itu semua lillahi ta'ala,dan tidak lah bermaksud pamer/sombong/ujud/dll'' Mungkin bagi yang awam tentang amalan hikmah belum pernah mendengar atau mengetahui tentang ba'it ini namun bagi yang gemar ber munajah/atau suka mengamalkan berbagai amalan untuk mendekat kan diri kepada allah swt , barangkali ba'it yang satu ini tidak asing lagi baginya..silahkan di amalkan dengan mengharap ridho allah semata , sengaja admin postingkan sesuai bahasa aslinya tanpa latin . Mengapa begitu? Di karenakan jika tulisan latin banyak sekali kekeliruan terhadap bacaan nya dan itu fatal akibat nya nah jika anda benar-benar ingin mengamalkan amalan apa saja yang ber basis hikmah entah itu hizib atau asma dll setidak tidaknya belajarlah membaca alqur'an atau bahasa arab agar benar bacaan nya dan tepat, Sedangkan Benar saja pasti masih ada yang salah konon lagi yang tidak benar pasti sudah salah saja isinya.''sekian saja muqodimah nya semoga bermanfaat,
<br>''Ritihan Qalbu''</br>
Aduhai Illahi? Ingin Hamba Keruk Hati Ini Aduhai Betapa Gundah
Gulana...Di Sudut Dunia Nan Lengang , Ingin Hamba
Pandangi Qalbu Ini serta hamba lepaskan lalu hamba serahkan kepadamu, Aduhai...Rabbi engkau Penjaga yang
maha Mulia...,' Ya illahi Tidaklah hamba Meratapi Akan
Nasib Hamba Ini...'' Tetapi Hamba Meratapi Aduhai Betapa Cinta
ini Kepada Mu Makin Membara Tiada Tara...Dalam Dosa-Dosa ini Qalbu Memeras Air Mata Kaca , Hingga
Menggores Terluka Parah...'' Dalam ke tidak Taat tan
ini...Batin Qalbu Meronta selalu membantah...Ia slalu
Ingin Dekat dekat dengan Mu, Walau apapun Keadaan
ini....''Ampuni Kami '',,Salam salim sahabat semoga bermanfaat.</br>

<br>Berikut Ba'it Jaljalut Sughra</br>
Bacalah ba'da shalat fardhu Satu Kali niat kan lillahi ta'ala,sungguh allah tau apa2 yang kamu inginkan dan janganlah niat yang muluk-muluk, memang sebagian dari saudara-saudara kita mengamalkan ba'it ini untuk ini dan itu...akan tetapi bagi admin pribadi itu tidaklah afdol beramal untuk suatu tujuan..!, cukup anda yakin dan bacalah dengan teratur jangan niat ini dan itu tetapi niat kan lah karena allah semata dan yakinlah allah swt lebih mengetahui apa2 yang baik bagi anda''
Jaljal ū t Sughr ā . ‎الجلجلوتية الصغرى

1 بدأت ببسم الله روحي به اهتدت إلى كشف أسرار بباطنه انطوت

2 وصليت في الثاني على خير خلقه محمد من زاح الضلالة والغلت

3 سألتك بالإسم المعظم قدره أَهُوْجٍ جَلَّ جَلْجَلْيُوتَ جَلْجَلَتْ

4 فكن يا إلهي كاشف الضر والبلا بهي جلا همي بهَل بهَلهَلَت

5 وأحيي إلهي القلب من بعد موته بذكرك يا قيوم حقا تقومت

6 أحد يا إلهي فيه علما وحكمة وطهر به قلبي من الرجس والغلت

7 وزدني يقينا ثابتا بك واثقا بحقك يا حق الأمور تيسرت

8 وصب علي قلبي شآبيب رحمة بحكمة مولانا الحكيم فأحكمت

9 أحاطت بنا الأنوار من كل جانب وهيبة مولانا العظيم بنا علت

10 سبحانك اللهم يا خير بارئ ويا خير خلاق ويا خير من بعث

11 أفض لي من الأنوار فيضة مشرق على وأحي ميت قلبي بطَيطغت

12 ألا وألبسني هيبة وجلالة وكف يد الأعداء عني بغلمهت

13 ألا واحجبني من عدو وظالم بحق شماخ أشمخ سلمة سمت

14 بصمصام مهراش بحرف مطلسم بمهراش طمطام بها النار أخمدت

15 بنور جلال بازخ وشرنطخ بقدوس برهوت به الظلمة أنجلت

16 ألا واقض يا رباه بالنور حاجتي أشمخ جليا سريعا قد انقضت

17 ويسر لي أموري يا ميسر واعطني من العز والعلياء عزا تساميت

18 وسلم ببحر واعطني خير برها وأسبل على الستر واحجب من الغلت

19 وبلغ به قصدي وكل مآربي بحق حروف يا إلهي تجمعت

20 بسر حروف أودعت في عزيمتي تبلغنا الآمال جمعا بما حوت

21 بياه بيايوه نموه آصاليا نجا عاليا يسر أموري بصلصلت

22 ألا واكفني يا ذا الجلال بكاف كن بنص حكيم قاطع السر أسبلت

23 وخلصني من كل هول وشدة فأنت رجاء للعالمين ولو طغت

24 وصب على الرزق صبة رحمة فأنت رجا قلبي الكسيرمن الخبت

25 وصم وأبكم ثم أعم عدونا واخرسهم يا ذا الجلال بحوسمت

26 ففي حوسم مع دوسم وبراسم تحصنت بالإسم العظيم من الغلت

27 وعطف قلوب العالمين بأسرهم على وألبسني قبولا بشلمهت

28 وبارك لنا اللهم في جمع كسبنا وحل عقود العسر يايوه أرمخت

29 فياه ويايوه ويا خير بارئ ويا من لنا الأرزاق من جوده نمت

30 نرد بك الأعداء من كل وجهة وبالأسم ترميهم من البعد بالشتت

31 فأنت رجائي يا إلهي يا إلهي وسيدي ففرق لميم الجيش إن رام بي غلت

32 فيا خير مسؤول وأكرم من عطى ويا خير مأمول إلى أمة خلت

33 بتعداد أيزام بسنداد كاهر ببهراه تبريز بلام تكونت

34 سراج يقاد النور سرا بتاكر يقاد سراج النور نورا فنورت

35 أباريخ بيروخ وبيروخ برخوا شماريخ شيراخ شروخ تشمخت

36 بيمليخ شمياثا ويا نوخ بعدها وداميخ يشموخ بها الكون عطرت

37 على ما نرم حقا يرون بقنضب بحق تناو يوم زحم تزاحمت

38 كماه بياه مع أواه جميعها بهشكاخ هشكاخ كنون تكونت

39 حروف لبهرام علت وتشامخت وأسما عصا موسى بها الظـلمة انجلت

40 توسلت مولانا إليك بسرها توسل ذي عز به العالم اهتدت

41 تقد كوكبى بالإسم نورا وبهجة مدى الدهر والأيام يا نور جلجلت

42 فيا شمخثا يا شلمخا أنت شلمخ ويا عيطلان غوث الرياح تخلخلت

43 بك الطول والحول الشديد لمن أتى لباب جنابك وارتجى ظلمة جلت

44 بطه وطس ويس كن لنا بطاسين ميم بالسعاده أقبلت

45 بكاف وهايا ثم عين وصادها كفايتنا من كل سوء بشلمهت

46 بحم عين، ثم سين، وقافها حمايتنا منها، الجبال تزلزلت

47 بألف ولام ثم ميم وصادها جزبت قلوب العالمين فأقبلت

48 بألف ولام ثم ميم ورائها تجلت بنور الإسم والروح قد علت

49 بقاف ونون ثم صاد وما انطوى من السر والأسرار فيها وما حوت

50 بما في كتاب الله من كل سورة وآياته ثم الحروف تعظمت

51 سألتك بالقرآن والكتب كلها بأسمائك العليا بآيات فصلت

52 دعوتك يا رباه حقا وإنني توسلت بالآيات جمعا بما حوت

53 بسر حروف أودعت في عزيمتي علوت بنور الإسم والروح قد علت

54 ثلاث عصى صففت بعد خاتم على رأسها مثل السنان تقومت

55 وميم طميس أبتر ثم سلم وفي وسطها بالجرتين تشركت

56 وأربعة شبه الأنامل صففت تشير إلى الخيرات للرزق جمعت

57 وهاء شقيق ثم واو مقوس كأنبوب حجام من السر التوت

58 وآخرها مثل الأوائل خاتم خماسي أركان وللسر قد حوت

59 بها العهد والميثاق والوعد والوفا وبالمسك والكافور والند ختمت

60 وأزكى صلاة مع أجل تحية على المصطفى والآل مع أمة تلت


Sent by udara malam

Sabtu, 07 April 2012

Hizib Al-Fatihah Sayyidina Ali ra

By Unknown | At 12.51.00 | Label : , | 0 Comments
Assalamu'alaykum Sahabat Mahkota Cahaya Yang budiman,,''Kali ini Izinkan Admin untuk Berbagi Tulisan Ini yang mana dengan segenap kerendahan hati tiada lain maksud hanya semata-mata mengharap ridho Allah ta'ala,semoga tulisan singkat di bawah ini bermanfaat hendaknya bagi khazanah ilmu hikmah kita dan dapat menjadi suatu pegangan yang shah,Bagi para master di bidang ini dengan kerendahan hati admin yang awwam ini serta pemula ingin berbagi karena allah ta'ala semata , Kurang dan lebih,salah dan khillaf admin mohon maaf mungkin barangkali ada penulisanya dalam huruf latinya terdapat kesalahan eja mohon d mengerti karena terbatasnya kemampuan font di perangkat admin untuk font arabnya,,''Dan sebagai berikut hizib al-fatihah

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali Karromallohu wajhahu wa rodiyallohu anhu '',, Barang siapa membaca hizib alfatihah degan mudawwamah/istiqomah setiap hari 1x, maka ia akan sampai kepada semua keinginan2 dunia serta akhirat dengan mudah dan allah akan menundukkan baginya semua HATI manusia dan Allah akan mengangkat dari dirinya semua bala baik dunia maupun akhirat.''

Diriwayatkan pula oleh imam Bukhory “Barang siapa yang mendawamkan hizib al-fatihah, maka orang tersebut tidak akan membutuhkan orang lain di dalam kebutuhan2 dunia (kaya) dan Allah akan membukakan baginya pintu- pintu alam ghaib.Dan barang siapa yang mempunyai suatu hajat yang sangat penting maka bacalah Hizib Al-fatihah dengan tata cara berikut ini :

1. Tempat yg sepi

2. Suci dari semua hadas serta sucitempat,pakaian.

3. Sholat Sunnat Hajat 2 Roka’at.

4. Ba’da salam langsung sujud,didalamsujud membaca :( La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin 41x5.)

Membaca Istigfar 70x6. Sholawat 70x7. Membaca Hizib Al-Fatihah 70x8.

Memohon kepada Alloh yg menjadi hajatnya Maka sesungguhnya Allah swt akan mengabulkan apa-apa yg menjadi hajatnya pada hari itu juga dan pada jam itu juga serta allh akan membukakan baginya banyak sekali Futuh serta allah akan menjadikan nya Kaya dengan kemulian serta kelembutanya allah ''.

Dan di riwayatkan oleh Syeikh Al- Akbar “ Barang siapa yang membaca Hizib Al-Fatihah tiap hari 7x maka dia akan menyaksikan suatu Alam Ghaib yang tersembunyi dari makhluknya allahdan dia akan menyaksikan Alam Ruhany,Alam Malakut,Alam Jabarut, Alam sulfa ( bawah tanah) dan dia akan sampai kea lam Baqa’ dengan sampai secara sempurna serta dia akan mendapatkan kebahagian dengan kebahagian maksud-maksud Dunia&Akhirat''.

Menurut Syeikh Muhammad As-Sanusi Al-Magribi yang terkenal di gunung Jabal Abi Qubais Mekkah Al-Mukarromah di dalam setiap 1 ayat dari 7 ayat surat al-fatihah,Allah meletakkan di dalam tiap ayatnya hari- hari yang 7 disertai malaikat-malaikat yang menguasai hari-harinya dari golongan Langit dan bumi di sertai dgn Asma’-asma’nya dan huruf2nya. Murid Syeikh Muhammad As-Sanusi , Syeikh Al-Waro’ Hamid Al-Majidani'' Mengamalkan Hizib Al-Fatihah ini tanpa Ijazah dari gurunya, maka ia bermimpi bertemu Sayyidina Ali RA di dalam mimpinya dia mencium tangan sayyidina Ali ra, lalu ia menceritakan mimpinya kepada gurunya, Syeikh Muhammad As sanusi berkata, engkau telah di ijazah langsung oleh malaikat ruhani yang ada dlm hizib al-fatihah. Inilah Hizib Al-Fatihah Yang di maksud :

Bismillahirrohmanirrohim

(Alhamdulillahi robbil A’lamin)
Ya Hayyu Ya Qoyyumu ajib ya Ruqiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Madzhab bihaqqi Alhamdulillahi robbil A’lamin Wa bihaqqil Hayyil Qoyyumi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Alif Ba Jim Dal

(Arrohmanirrohim)
Ya Roufu Ya A’tufu ajib ya Jibroila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Abyad bihaqqi Arrohmanirrohimi wabihaqqir roufil a’tufi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Ha Wawu Jai Ha,

(Maliki Yaumiddin)
Ya Muqollibal qulubi Wal-Absor ajib ya samsamaila alahissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Ahmar bi haqqi malikiyaumiddini wa bi haqqi muqollibil qulubi wal absor wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu wassalamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Tho ya Kaf Lam

(Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nastai’nu)
Ya Sariu’ Ya Qoribu ajib Ya Mikaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Burqon bi haqqi iyyaka na’budu wa iyyaka nastai’nu wa bihaqqi sari’il qoribi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Mim Nun sin A’in

(Ihdinas sirotol Mustaqim)

Ya Qodiru Ya Muqtadiru ajib ya sorfiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Syamhurosyin bihaqqi Ihdinas siratal mustaqim wabi haqqil Qodiril Muqtadiri wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu wassalamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Fa Shod QoF Ro

(Sirotol ladzina ana’mta alaihim)
YaA’limu Ya Hakimu ajib ya Anyaila alaihissalam samia’n muti’an anta wa huddamuka Zawba ah bihaqqi Siratalladzina ana’mta alaihim wabihaqqil a’limil hakimi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu wassalamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Syin ta Tsa Kho

(Ghoiril magdubi alaihim walad dhollin)
Ya Qohiru Ya A’ziju ajib ya Kasfiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Maimun bihaqqi Ghoiril magdubi alaihim waladdollin wabihaqqil qohiril a’jiji wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu wassalamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Dzal Dhod Dzo Ghin Aqsamtu alikum ya malaikatar ruhaniyyinna minal u’luwiyyati was sufliyyati way a Khodima Fatihatul kitabi ajibuuni wa amidduni wa a’iinuni fi jami’I umuri( aluhan 2x) (Al A’jal 2x) (As sa ‘ah 2x) bihaqqis sab’il masani walquranil a’dzim wa bihaqqil asrori wal barokati fihima wa bihaqqi ma ta’taqidunahu minal a’dhomati wal burhani wa bihurmati sayyidina muhammadin alaihis solatu wassalamu Allohumma sahhil li abdika Rofrofal akhidir Innaka a’la kulli saying qodir birohmatika ya arhamar rohimin wasollallohu a’la sayyidina muhammadin wa a’la alihi wasahbihi wasallim walhamdulillahi robbil a’lamin. Demikianlah semoga bermanfaat Salam Mc

Selasa, 31 Januari 2012

Mari Jangan Abaikan Kekuatan Doa

By Unknown | At 10.23.00 | Label : , , | 1 Comments
 

Mahkota Cahaya :Mari Jangan Abaikan Kekuatan Do'a


Assalamu'alaikum sahabats Mahkota Cahaya.,, kali ini mahkota cahaya membagikan artikel yang sangat sederhana adanya ini buat sahabats Mc semoga bermanfaat.

1. Do’a Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)
2. Do’a Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)
3. Do’a Orang Tua Untuk Anaknya
4. Do’a Seorang Musafir
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
5. Do’a Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka
6. Do’a Pemimpin Yang Adil
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yang adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang waktu’” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
7. Doa Anak Shaleh
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)
8. Do’a Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)
9. Do’a Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun di malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dinyatakan Shahih oleh al-Albani)
10. Berdo’a Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Do’a Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’. Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)
11. Do’a Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Do’a Yang Ma’tsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan: ‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain, niscaya akan dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)
12. Do’a Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad, sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)
13. Do’a Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya, maka Allah akan memberinya” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
14. Do’a Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang banyak berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil” (HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
15. Do’a Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku mencintainya. Maka jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)
16. Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang”. (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi dan di hasankan oleh Al-Albani).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)
17. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya.

Kamis, 06 Oktober 2011

Keutamaan Dzikir Pagi & Sore

By Unknown | At 08.44.00 | Label : | 0 Comments
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Al-Munaafiquun:9) Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi dilakukan setelah shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha, kira-kira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan setelah shalat 'ashar sampai terbenam matahari atau sampai menjelang waktu 'isya. Banyak sekali keutamaan dzikir pagi dan sore sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya adalah sebagai berikut: 1. Membaca: الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُDibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfu'kannya (sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), "Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma'il (bangsa 'Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat 'ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak)." (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698) 2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255) Dibaca sekali ketika pagi dan sore. "Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin)." (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273) 3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas. Dibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182) 4. Membaca: أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِJika sore hari membaca: أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ ... رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا ...Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu) 5. Membaca: اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُJika sore hari membaca: اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُDibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142) 6. Membaca: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَDibaca sekali ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi hari." (HR. Al-Bukhariy 7/150) 7. Membaca: اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَDibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26) 8. Membaca: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْDibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332) 9. Membaca: اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍDibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142) 10. Membaca: بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُDibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun." (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332) 11. Membaca: رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّاDibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat." Boleh juga membaca: ... وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39) 12. Membaca: يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍDibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273) 13. Membaca: أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَJika sore hari membaca: أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ ...Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami' 4/209) 14. Membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِDibaca 100x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi." (HR. Muslim 4/2071) 15. Membaca: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌDibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272) Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331) 16. Membaca: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌDibaca 100x ketika pagi. "Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu." (HR. Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071) 17. Membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِDibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090) 18. Membaca: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاًDibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya oleh 'Abdul Qadir dan Syu'aib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma'aad 2/375) 19. Membaca: أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِDibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075) 20. Membaca: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَDibaca 3x ketika sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya malam itu." (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu Majah 2/266) 21. Membaca: اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍDibaca 10x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." (HR. Ath-Thabraniy dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma'uz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273) Inilah di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan dibaca ketika pagi dan sore. Ada juga bacaan yang lainnya akan tetapi kebanyakan sanadnya dha'if sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy. Walaupun tidak menutup kemungkinan sebagiannya ada yang shahih. Lafazh-lafazh dzikir ini belum diterjemahkan mengingat terbatasnya tempat. Bagi yang ingin melihat terjemahan dan keterangannya bisa dilihat dalam "Perisai Seorang Muslim: Doa dan Dzikir dari Al-Qur`an dan As-Sunnah". Keutamaan Shalat Isyraaq Dengan membaca dzikir-dzikir tersebut kita bisa mengamalkan sunnah yang lainnya yaitu shalat isyraaq (shalat ketika telah terbitnya matahari sekitar 15-20 menit). Hal ini dijelaskan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ"Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama'ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta'ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka'at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan 'umrah, sempurna, sempurna, sempurna." (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468, lihat juga Shahih Kitab Al-Adzkaar 1/213 karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy) Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut! Selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan sampai terlewat pahala yang begitu besar ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk ngobrol kesana kemari yang sifatnya mubah sehingga hilanglah kesempatan mendapatkan pahala yang besar ini. Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh dilanjutkan dengan dzikir pagi sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau muraja'ah hafalan sampai terbit matahari sekitar 15-20 menit. Setelah itu kita shalat dua raka'at yang diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat matahari terbit, karena hal ini dilarang di dalam syari'at). Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai keutamaan yang besar seperti ta'lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. Mudahan-mudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin. Wallaahu A'lam. Maraaji': Hishnul Muslim karya Asy-Syaikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahih Kitab Al-Adzkar wa Dha'ifuhu, Syarh Riyadhush Shalihin bab Adz-Dzikr 'indash Shabah wal Masa`, dan Al-Kalimuth Thayyib karya Ibnu Taimiyah.jalutsugra.blogspot.com

Rabu, 11 Mei 2011

Keutamaan Ilmu dan Ahlinya (2)

By Unknown | At 08.07.00 | Label : , | 0 Comments

Bahaya Apabila Urusan Tidak Dipegang Oleh Ahli Ilmu


Oleh karena itu tidak seyogyanya bagi seorang ahli ilmu yang dipercaya untuk menjadi hakim yang mengadili di antara manusia serta telah dianugerahi ilmu dan bashirah oleh Allah sementara kebutuhan umat sangat memuncak kemudian menolak jabatan kehakiman yang ditawarkan kepadanya.

Akan tetapi sudah menjadi kewajiban baginya untuk menerima tawaran itu dan menyiapkan diri untuk segera beramal dengan ilmunya serta menerapkan apa yang diinginkan orang darinya. Dan dengan ilmunya itulah dia akan bisa mendatangkan banyak kebaikan bagi umat manusia. Hendaknya dia juga memohon taufik dan pertolongan dari Rabbnya.

Namun apabila ternyata dia tidak sanggup dan memandang dirinya belum mampu untuk memenuhinya maka dia bisa meminta toleransi untuk mundur atau terus menerimanya. Adapun orang yang sengaja menyia-nyiakan kesempatan baik maka yang demikian itu tidak pantas baginya. Karena kesempatan ini merupakan sebuah pintu yang seharusnya dibuka oleh ahli ilmu dan ahli iman yang memiliki kesanggupan demi menebarkan manfaat bagi umat manusia.

Bahkan sudah semestinya para ulama mempunyai cita-cita yang tinggi dan niat yang bersih serta berkeinginan kuat untuk memberikan manfaat bagi kaum muslimin, demi menyelesaikan berbagai kesulitan mereka, supaya nantinya posisi tersebut tidak dipegang oleh orang yang bodoh.

Karena apabila ahli ilmu sudah pergi niscaya yang menggantikannya adalah orang-orang yang bodoh, dan itu sudah pasti. Kalau tidak ini ya itu. Oleh sebab itu keberadaan para hakim yang bisa memutuskan berbagai persoalan dan mengadili dengan benar di antara mereka adalah sangat dibutuhkan. Kalau orang-orang baik bisa menangani posisi tersebut maka itulah kebaikan, akan tetapi kalau mereka tidak mau menanganinya maka orang-orang selain merekalah yang akan mendudukinya.

Oleh sebab itulah sudah menjadi kewajiban bagi ulama dan bagi setiap orang yang memiliki rasa takut kepada Allah untuk mempertimbangkan baik-baik hal ini dengan senantiasa mengharap curahan pahala dari sisi Allah. Dan hendaknya dia harus bersabar dan tabah dalam melaksanakan tugas seraya mengharapkan pahala dari sisi Allah ‘azza wa jalla.

Terdapat hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menceritakan bahwa beliau pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu secara tiba-tiba dari hati-hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan cara mencabut nyawa para ulama satu demi satu. Sampai datanglah suatu saat ketika tidak ada lagi orang yang alim maka orang-orang pun mengangkat para pemimpin yang bodoh-bodoh. Maka mereka pun ditanya tentang berbagai masalah, kemudian merekapun berfatwa tanpa ilmu. Sehingga mereka sendiri sesat dan juga menyesatkan orang lain.” (HR. Al Bukhari dan Muslim di dalam kedua kitab Shahih mereka dari hadits Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma)

Dengan demikian jelaslah bagi para ulama dan ahli iman tentang betapa besar bahaya dan akibat buruk yang muncul apabila ulama yang baik sudah lenyap atau apabila mereka sengaja meninggalkan perannya dan malah memberikannya kepada orang lain. Dan tidaklah tersembunyi bagi kita bahwasanya apabila seorang alim itu -entah menjabat sebagai hakim atau yang lainnya- berijtihad dan benar niscaya dia akan memperoleh dua pahala. Dan apabila dia berijtihad dan terjatuh dalam kesalahan maka dia mendapatkan satu pahala. Sebagaimana hal itu sudah tercantum dalam hadits shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka sebenarnya tidak ada bahaya bagi dirinya apabila dia senantiasa bersikap jujur, ikhlas dan serius mencari kebenaran. Yang dikhawatirkan sebenarnya ialah orang-orang yang menerjuni dunia peradilan dengan tidak sebagaimana mestinya, juga orang yang berfatwa dengan landasan kebodohan, atau orang yang mengadili dengan tindakan curang.

Hal itu sebagaimana telah disebutkan di dalam hadits Buraidah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Ada tiga macam hakim. Dua di antaranya berada di neraka dan satu berada di surga. Adapun yang berada di surga ialah seorang hakim yang mengetahui kebenaran dan memutuskan perkara dengannya. Sedangkan seorang hakim yang mengetahui kebenaran akan tetapi malah memutuskan perkara dengan curang maka dia berada di neraka. Kemudian seorang hakim yang memutuskan perkara di kalangan umat manusia dengan landasan kebodohan maka dia juga di neraka.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dan dishahihkan Al Hakim)

Adapun orang yang berusaha mencari kebenaran dan bersungguh-sungguh dalam menerapkannya serta mengusahakan tersebarnya manfaat bagi kaum muslimin maka dia berada di antara dua posisi; kalau tidak mendapat dua pahala, ya mendapat satu pahala, sebagaimana sudah diterangkan terdahulu di dalam hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tetaplah Bertakwa dan Memelihara Keikhlasan

Kemudian aku juga hendak berpesan kepada seluruh saudaraku umat Islam secara umum serta kepada para ahli ilmu dan pelajar secara khusus begitu juga kepada diriku sendiri untuk senantiasa bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla dalam setiap urusan, juga untuk beramal dengan ilmu yang sudah kita miliki dengan cara menunaikan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah kepada kita dan supaya menjauhi berbagai hal yang diharamkan-Nya.

Karena seorang penuntut ilmu adalah menjadi teladan bagi orang yang lainnya dalam melakukan atau meninggalkan sesuatu pada semua kondisinya; baik tatkala berada dalam sidang peradilan maupun bukan, ketika berada di jalan maupun ketika berada di rumah, dalam pergaulan dan perkumpulannya dengan sesama manusia, ketika mengendarai angkutan, ketika berada di bandara, dan dalam semua situasi yang dialaminya. Sehingga seharusnya dia adalah contoh dalam kebaikan.

Wajib bagi dirinya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan beramal dengan ilmu yang diajarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan mendakwahi manusia untuk mengikuti kebaikan dengan perkataan dan perbuatannya secara beriringan. Sehingga dia akan tampak jelas di antara manusia dengan ilmu dan keutamaan yang dimilikinya dan perjalanan hidupnya yang lurus serta metode yang diterapkannya yang berada di atas manhaj Nabawi yang dititi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang mulia, semoga Allah meridhai mereka, dan mereka juga sangat menaruh perhatian yang dalam untuk memberikan kejelasan bagi umat tanpa diiringi maksud untuk menyombongkan diri di hadapan mereka.

Seorang alim maupun bukan, sesungguhnya berada di tepi bahaya yang sangat menakutkan. Terkadang bahaya itu datang karena riya’, terkadang timbul dari sisi kesombongan, dan terkadang bersumber dari sebab lain atau maksud-maksud buruk lainnya. Maka kewajiban baginya adalah bertakwa kepada Allah dan mengikhlaskan amalan untuk-Nya. Dan hendaknya dia selalu mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam seluruh urusannya.

Dan hendaknya dia menjadi orang yang tawadhu’ di hadapan hamba-hamba Allah, tidak bersikap sombong kepada mereka dengan ilmu yang diberikan oleh Allah kepada dirinya dan tidak diberikan kepada kebanyakan orang. Maka hendaknya dia bersyukur kepada Allah karenanya. Dan salah satu bentuk syukur kepada Allah ialah dengan bersikap tawadhu’, tidak sombong. Termasuk bentuk syukur kepada Allah adalah menyebarkan ilmu di masjid-masjid atau di tempat-tempat lain. Sehingga seorang hakim bisa berceramah di hadapan orang banyak apabila dia sedang dibutuhkan oleh mereka. Atau dengan cara mengajari para penuntut ilmu serta berdakwah ilallah dan turut serta beramar ma’ruf nahi munkar. Dan ia juga bersungguh-sungguh untuk berupaya memperbaiki kondisi kaum muslimin. Dia juga bisa berhubungan langsung dengan pihak pemerintah dan mengangkat permasalahan yang dalam pandangannya itu bisa mendatangkan kebaikan demi menasihati mereka. Sehingga hakim tersebut akan senantiasa bergulat dalam memperjuangkan bermacam-macam kemaslahatan umat Islam, dan dalam segala hal yang bisa memberikan manfaat untuk mereka, demi menunaikan kewajibannya dan mengangkat kepentingan Islam dan para pemeluknya.

Pelajari Al-Qur’an Dengan Baik

Selain itu saya juga berpesan kepada saudara-saudaraku semuanya, terutama para ahli ilmu dan pelajar supaya menaruh perhatian besar terhadap al-Qur’an al-Karim. Karena ia adalah Kitab paling agung dan Kitab paling mulia yang telah memuat sebaik-baik ilmu pengetahuan dan ilmu yang paling bermanfaat seluruhnya, sebagaimana hal itu sudah tidak tersamar lagi. Al-Qur’an itulah pembantu terkuat sesudah Allah ‘azza wa jalla untuk bisa menopang upaya mendalami ilmu agama dan memahami seluk beluknya, dan juga untuk memupuk rasa takutnya kepada Allah ‘azza wa jalla. Ia juga menjadi sarana pendukung dalam rangka meneladani orang-orang baik.

Oleh sebab itu aku mewasiatkan kepada semuanya dan juga kepada diriku sendiri untuk menaruh perhatian besar terhadap Kitab yang agung ini dengan cara merenungkan dan memahami makna-maknanya serta untuk memperbanyak membacanya di waktu siang maupun malam. Dan hendaknya kita selalu kembali merujuk kepadanya dalam memecahkan segala urusan.

Dan hendaknya menelaah perkataan-perkataan ulama tafsir dalam memahami ayat-ayat yang belum dimengerti maksudnya, karena itu merupakan sarana terbaik untuk membantu memahami Kitabullah. Karena Kitab ini merupakan kitab yang terbaik, kitab yang paling utama dan kitab yang paling benar maka Allah Yang Maha suci pun berfirman tatkala menyifatinya, “Sesungguhnya al-Qur’an ini akan menunjukkan kepada yang lebih lurus.” (QS. Al Israa’ [17]: 9)

Allah ‘azza wa jalla juga berfirman, “Dan Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi umat Islam.” (QS. An Nahl [16]: 89)

Allah jalla wa ‘ala juga berfirman, “Katakanlah, Ia (al-Qur’an) merupakan petunjuk dan obat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushshilat [41]: 44)

Allah Yang Maha suci juga berfirman, “Tidak ada sesuatupun yang kami luputkan dari dalam Al-Kitab.” (QS. Al An’am [6]: 38)

Oleh sebab itulah maka sudah selayaknya bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat dan terutama bagi ahli ilmu untuk mempelajarinya dengan penuh perhatian dan menggigitnya dengan gigi-gigi geraham mereka, dan berusaha keras dalam merenungkan, memahami dan mengamalkan isinya, dan juga dengan melihat penafsiran-penafsiran yang diberikan para ulama tentang masalah yang terasa sulit dipahami. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala, “Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan penuh membawa barakah agar direnungkan ayat-ayatnya dan orang-orang yang berpikir mau mempelajarinya.” (QS. Shaad [38]: 29)

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman, “Apakah mereka tidak mau merenungkan Al-Qur’an, ataukah di atas hati mereka terdapat gembok-gembok yang menguncinya?” (QS. Muhammad [47]: 25)

Pelajarilah As Sunnah

Kemudian sesudah itu hendaknya ia juga mempelajari Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, memperhatikan dan berusaha menghafal sebagiannya sejauh yang mudah untuk dihafalkannya. Dengan tetap senantiasa memperbanyak mengulang dan menelaah hadits-haditsnya. Terutama hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah akidah serta perkara lain yang wajib dikerjakan oleh hamba yang sudah terkena beban syari’at. Dan juga mempelajari Sunnah Nabi tentang amal diri pribadinya sendiri, karena hal itu lebih dekat jangkauannya dan lebih wajib baginya untuk menaruh perhatian tentangnya.

Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “Katakanlah, Jika kalian mengaku mencintai Allah, maka ikutilah aku. Niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran [3]: 31)

Dan tidak ada jalan untuk bisa mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sempurna melainkan dengan cara mempelajari hadits-hadits beliau, dengan menaruh perhatian terhadap hadits dan juga tetap menaruh perhatian terhadap Kitabullah ‘azza wa jalla secara beriringan.

Aku nasihatkan kepada para ahli ilmu dan para pelajar agar mencurahkan perhatian kepada kitab-kitab hadits, dengan banyak membacanya, mengajarkannya dan mengulang-ulanginya. Dan kitab yang paling utama di antaranya adalah Dua Kitab Shahih (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, red), kemudian diikuti oleh Enam Kitab Induk yang lainnya (yaitu Sunan Abu Dawud, An-Nasa’i, Tirmidzi dan Ibnu Majah, red) kemudian disertai kitab Al-Muwaththa’ karya Imam Malik, Musnad Imam Ahmad, Sunan Ad-Darimi, dan kitab-kitab hadits lainnya yang sudah cukup populer. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagi para penulisnya. Semoga Allah membalas jasa yang mereka sumbangkan kepada kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.

Membaca Kitab Para Ulama yang Terpercaya

Kemudian hendaknya mereka juga membaca karya-karya ulama yang dikenal berakidah lurus dan memiliki perbendaharaan ilmu yang luas dan sarat dengan dalil-dali syari’at. Di antara mereka yaitu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya, Al ‘Allamah Ibnul Qayyim dan Al Hafizh Ibnu Katsir, rahmatullaahi ‘alaihim jamii’an. Mereka ini sudah sangat pakar dalam bidangnya. Mereka telah berhasil menyebarkan sekian banyak ilmu di tengah kaum muslimin dan membeberkan kepada orang-orang tentang hakekat Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan disertai dalil-dalilnya dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

Beberapa kitab Syaikhul Islam yang paling utama ialah Minhajus-Sunnah, Majmu’ Fatawa, Muthabaqatu Sharihil ‘Aql li Shahihil Manqul, Al-Jawab Ash-Shahih fi Raddi ‘ala Man Baddala Diin Al-Maasih, dan kitab-kitab berfaedah lainnya serta kitab-kitab yang mencakup penjelasan tentang akidah yang shahihah dan hukum-hukum serta bantahan bagi musuh-musuh Islam. Beberapa kitab Ibnul Qayyim yang paling utama adalah Ath-Thuruq Al-Hukmiyah, I’laamul Muwaqqi’iin, Zaadul Ma’aad. Kitab-kitab ini memiliki urgensi yang sangat besar, apalagi bagi para hakim dan pemberi fatwa.

Demikian pula hendaknya mengkaji kumpulan fatwa para Imam Dakwah yang diberi nama dengan Durarus Saniyah. Kitab tersebut telah merangkum banyak risalah dan tanya jawab yang sarat faidah karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, para muridnya dan pengikut-pengikutnya, semoga Allah merahmati mereka semuanya. Begitu pula fatwa-fatwa guru kami Al ‘Allamah Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy-Syaikh rahimahullah. Karya beliau itu sudah meliputi ilmu yang cukup luas dan banyak mengandung pelajaran yang sangat berharga.

Maka aku menasihatkan kepada kalian untuk mengkaji kitab-kitab ini sesudah Kitabullah ‘azza wa jalla dan Sunnah Rasul-Nya yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena di dalamnya terdapat kandungan ilmu yang sangat banyak dan pengantar menuju segala kebaikan. Dan demikian pula halnya terhadap kitab-kitab lain yang berfaedah dan bermanfaat yang juga menaruh perhatian dalam mengemukakan dalil-dalil seperti Syarhul Muhadzdzab, Al-Muhalla dan kitab-kitab yang lainnya yang memfokuskan kepada pemahaman dalil dan membawakan perkataan para ulama. Sehingga itu semua merupakan kitab terpenting yang selayaknya dikaji oleh para ulama dan penuntut ilmu, baik yang menjabat sebagai hakim maupun bukan.

Aku memohon kepada Allah dengan perantara Nama-Nama-Nya Yang Terindah dan Sifat-sifat-Nya Yang Maha tinggi supaya memberikan taufik kepada kita dan semua kaum muslimin untuk meraih ilmu yang bermanfaat dan beramal shalih.

Dan semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua niat yang ikhlas, kesabaran dan pemahaman dalam hal agama serta menggapai kemenangan yaitu berhasil mendapatkan hasil yang terpuji ketika di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Murah lagi Maha Mulia.

Sebagaimana aku juga memohon kepada-Nya Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi untuk memberikan taufik kepada para pemegang urusan (pemerintah) kita dan seluruh pemerintah kaum muslimin.

Semoga Allah membaikkan para pembantu mereka, serta menolong mereka dalam menunaikan setiap kebaikan, membela kebenaran dengan kekuasaan mereka, meluluhlantakkan kebatilan dengan kekuasaan mereka. Dan semoga Allah menolong mereka dalam upaya menegakkan hukum Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala aspek kehidupan. Semoga Allah melindungi kita, melindungi mereka dan melindungi semua umat Islam dari kejelekan hawa nafsu kita dan keburukan amal-amal kita, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.

Shalawat beriring salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan para Sahabatnya.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat

selesai diterjemahkan dengan penambahan sub judul dari penerjemah, dari artikel beliau yang berjudul Fadhlul ‘Ilmi wa Syarfu Ahlihi dari mauqi’ (website) beliau,

Yogyakarta, Jum’at 30 Rabi’ul Awwal 1427 Hijriah

***

Penulis: Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz

Keutamaan Ilmu dan Ahlinya (1)

By Unknown | At 08.06.00 | Label : , | 0 Comments

Segala puji untuk Allah Rabb seru sekalian alam, segala akibat baik akan didapatkan oleh orang-orang yang bertakwa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan utusan-Nya serta makhluk terbaik pilihan-Nya di antara semua makhluk, orang kepercayaan pengemban wahyu-Nya, seorang Nabi, pemimpin dan tuan kita Muhammad bin Abdillah. Begitu pula semoga pujian dan keselamatan itu terlimpah kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan semua pengikut yang menempuh jalannya serta mengambil petunjuk dengan petunjuknya hingga datangnya hari kiamat. Amma ba’du.


Berikut ini untaian kalimat yang ringkas tentang keutamaan ilmu dan kemuliaan ahlinya. Sesungguhnya dalil-dalil syari’at dari Al-Kitab dan As-Sunnah telah menunjukkan dengan jelas tentang keutamaan ilmu dan bertafaqquh (mendalami) ilmu agama, dan juga keutamaan lain berupa kebaikan yang sangat agung dan pahala yang sangat besar, sebutan yang indah, dan akibat yang terpuji bagi orang yang dibersihkan niatnya oleh Allah dan mendapatkan anugerah taufik dari-Nya..

Dalil dari Al-Qur’an

Dalil-dalil yang menyinggung hal ini sangat banyak dan sudah banyak diketahui orang. Cukuplah untuk menunjukkan kemuliaan ilmu dan ahlinya yaitu Allah ‘azza wa jalla telah menjadikan mereka sebagai salah satu saksi dalam hal keesaan-Nya, dan juga Allah mengabarkan bahwa mereka itulah orang-orang yang benar-benar memiliki rasa takut kepada Allah.

Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Allah mempersaksikan bahwasanya tidak ada sesembahan yang hak selain Dia, begitu juga para malaikat mempersaksikan yang demikian itu, begitu pula ahli ilmu, demi menegakkan keadilan, tidak ada sesembahan yang hak selain Dia Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS. Ali Imran [3]: 18)

Di dalam ayat ini Allah menjadikan persaksian malaikat dan ahli ilmu untuk turut mempersaksikan keesaan-Nya Yang Maha suci. Yang dimaksud dengan ahli ilmu ialah orang-orang yang memiliki ilmu tentang Allah, orang-orang yang memahami agama-Nya dan mempunyai rasa takut kepada-Nya Yang Maha suci dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya, selalu mematuhi aturan dan batasan yang digariskan-Nya.

Hal itu sebagaimana tercantum dalam firman Allah ‘azza wa jalla yang artinya, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Faathir [35] : 28).

Dan telah diketahui pula bahwasanya setiap muslim pasti memiliki rasa takut kepada Allah, setiap mukmin juga pasti merasa takut kepada Allah. Akan tetapi rasa takut yang sempurna hanya dimiliki oleh para ahli ilmu, dan pemuka tertinggi mereka ialah para Rasul ‘alaihimush shalatu was salam kemudian diikuti oleh orang-orang sesudah mereka yaitu para ulama sesuai dengan tingkatan mereka masing-masing.

Para ulama, mereka itulah pewaris para Nabi. Rasa takut kepada Allah adalah benar adanya. Sedangkan rasa takut yang sempurna hanya ada pada diri ahli ilmu yang mengenal Allah dan memiliki bukti-bukti kuat tentang keesaan-Nya, mengetahui kesempurnaan Nama-nama-Nya, Sifat-Sifat-Nya, dan menyadari betapa agung hak yang dimiliki-Nya yang Maha suci lagi Maha tinggi. Dan para Rasul dan Nabi ‘alaihimush shalatu was salam adalah orang-orang terdepan di antara mereka, kemudian diikuti sesudahnya oleh ahli ilmu dengan berbagai macam tingkatan pemahaman mereka dalam ilmu tentang Allah dan agama-Nya. Sudah sepantasnya bagi setiap alim dan penuntut ilmu untuk senantiasa memperhatikan perkara ini dan merasa takut kepada Allah di mana pun dia berada serta berusaha untuk terus mendekatkan dirinya kepada Allah dalam semua urusannya, baik ketika menuntut ilmu, ketika mengamalkan ilmu, menyebarkan ilmu, dan dalam setiap aspek kewajiban terhadap Allah dan kewajiban yang menjadi hak hamba yang harus ditunaikan olehnya.

Dalil dari As Sunnah

Terdapat sebuah hadits dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam Shahihain dari hadits Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agamanya.”

Hadits yang agung ini memiliki banyak hadits pendukung dari sejumlah sahabat radhiyallahu ‘anhum. Ini menunjukkan bahwasanya salah satu ciri kebaikan dan tanda kebahagiaan ialah seorang hamba diberikan kepahaman dalam hal agama Allah.

Setiap penuntut ilmu yang ikhlas di perguruan tinggi manapun atau di ma’had ‘Ilmi manapun, atau di tempat yang lainnya hendaknya menjadikan pemahaman seperti inilah yang dicari dan diinginkannya. Oleh sebab itu kita memohon kepada Allah agar mereka mendapatkan taufik dan hidayah untuk menggapainya dan tercapai tujuan yang dicita-citakannya.

Dan barangsiapa yang justru berpaling dari mempelajari ilmu agama maka itu merupakan salah satu ciri bahwa Allah menghendaki buruk pada dirinya, laa haula wa laa quwwata illa billah.

Perumpamaan Ilmu dan Hidayah yang Dibawa Nabi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan di dalam Shahihain dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya perumpamaan wahyu yang diberikan Allah kepadaku yang mencakup petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang turun membasahi bumi. Sehingga ada di antara tanahnya yang bisa menerima air dengan baik dan bisa menumbuhkan berbagai macam rumput dan tanam-tanaman. Dan ada juga tanah yang keras dan hanya bisa menampung air saja sehingga dengan perantaranya Allah memberikan kemanfaatan bagi orang-orang. Mereka bisa minum, memberikan minum pada ternak serta menyirami tanah pertanian. Akan tetapi, ada juga tanah yang keras dan licin sehingga tidak bisa menampung air dan juga tidak bisa menumbuhkan rumput-rumputan. Demikian itulah perumpamaan orang yang paham dalam agama Allah serta memberikan manfaat bagi orang lain dengan ilmu yang diturunkan Allah kepadaku, dia berilmu dan juga mengajarkan ilmunya, serta perumpamaan orang yang sama sekali tidak mau memperhatikan ilmu tersebut serta tidak mau menerima petunjuk Allah yang Allah mengutusku dengan membawanya.”

Maka para ulama yang mendapatkan taufik untuk mengemban ilmu ini terbagi ke dalam dua tingkatan:

Tingkatan Pertama

Orang-orang yang meraih ilmu, mengamalkannya, mendalaminya, dan bisa menarik berbagai kesimpulan hukum darinya. Mereka terlahir menjadi para Hafizh (penghafal hadits) dan Fuqaha (ahli fikih). Mereka menyampaikan ilmu dan mengajarkannya kepada orang-orang, dan mereka bisa memahamkan orang lain, memberikan pencerahan dan faedah kepada mereka. Di antara mereka ada yang berprofesi sebagai mu’allim (pengajar) dan ada yang menjadi muqri’ (pembaca), serta ada juga yang menjadi da’i ilallah ‘azza wa jalla atau menjadi mudarris (guru) yang mengajarkan ilmu dan profesi-profesi lainnya yang merupakan bentuk-bentuk pengajaran dan penularan pemahaman.

Tingkatan Kedua

Orang-orang yang mampu menghafalkan ilmu dan menyampaikannya kepada para ulama lain yang sudah dibukakan pemahaman ilmu baginya sehingga mereka bisa menarik berbagai kesimpulan hukum dari berita yang didapatkannya.

Maka dengan begitu kedua kelompok ini sama-sama memperoleh pahala dan ganjaran yang sangat besar dan melimpah serta bisa memberikan manfaat luas kepada umat.

Adapun kebanyakan orang yang ada, perumpamaan mereka itu ialah seperti tanah yang keras dan licin sehingga tidak bisa menampung air dan tidak mampu menumbuhkan rerumputan. Hal itu terjadi disebabkan mereka sengaja berpaling, lalai serta tidak mau menaruh perhatian terhadap ilmu.

Oleh sebab itu maka para ulama dan penuntut ilmu yang aktif dalam berbagai aktifitas penyebaran ilmu syar’i memiliki kebaikan yang sangat banyak serta berada di atas jalan yang lurus. Segala puji bagi Allah untuk itu. Dan itu hanya berlaku bagi orang yang mendapatkan taufik dari Allah sehingga bisa mengikhlaskan niat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Maka berdatanganlah para penuntut ilmu syar’i secara beramai-ramai untuk mendalami agama Allah dan berjuang untuk bisa meraih pencerahan dalam memahami ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meliputi petunjuk dan ilmu pengetahuan. Dan hendaknya mereka saling berlomba untuk menuntutnya.

Dan juga hendaknya mereka bersabar dalam meniti jalan tersebut, karena mereka harus merasakan keletihan dan menghadapi berbagai kesulitan. Hal ini dikarenakan sesungguhnya ilmu itu tidak akan bisa digapai apabila dicari dengan tubuh yang selalu bersantai-santai. Akan tetapi dibutuhkan kesungguh-sungguhan, kesabaran, dan kemauan untuk menanggung rasa letih.

Inilah yang diucapkan oleh Imam Muslim rahimahullah di dalam kitab Shahih beliau dalam bab-bab tentang Mawaqit (Waktu-Waktu Shalat) yang terdapat di dalam Kitab Shalat. Ketika beliau membawakan sekian banyak sanad, di antara riwayat yang beliau sebutkan adalah perkataan Yahya bin Abi Katsir rahimahullah. Yahya mengatakan, “Ilmu tidak akan bisa diraih dengan banyak mengistirahatkan badan.” Maksud beliau rahimahullah dengan ungkapan ini ialah sebagai catatan yang harus diingat bahwasanya untuk menggali ilmu dan mendalami agama itu sangat diperlukan kesabaran dan keteguhan.

Selain itu diperlukan perhatian, pemeliharaan waktu, dan harus senantiasa diiringi dengan keikhlasan dalam beramal karena Allah dan menginginkan wajah Allah subhanahu wa ta’ala.

Oleh karena itu maka keberadaan berbagai kegiatan daurah ilmiah yang di dalamnya diajarkan ilmu syar’i dan juga keberadaan masjid-masjid yang di sana diadakan berbagai halaqah ilmiyah syar’iyah memiliki peranan yang sangat penting. Faedah yang bisa digali darinya juga amat besar. Karena sarana-sarana seperti itu memang dipersiapkan untuk menyebarkan kemanfaatan bagi orang banyak dan bisa menguraikan berbagai macam kesulitan yang mereka hadapi. Orang-orang yang telah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti itu sangat diharapkan meraih kebaikan dan pelajaran yang banyak serta manfaat yang bisa disebarluaskan.

Tidaklah seyogyanya bagi orang yang sudah diberikan anugerah berupa ilmu oleh Allah kemudian dia justru memisahkan diri dari upaya untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada umat manusia dan tidak ikut berusaha menanamkan pemahaman agama (yang benar) kepada mereka atau mengingatkan mereka tentang Allah, hak-Nya serta hak hamba-hamba-Nya.

Dia bisa saja menempuh cara mengajar, atau pengambilan keputusan di dalam peradilan (apabila dia adalah seorang hakim, pent), atau dengan memberikan nasihat dan peringatan, atau sekedar saling mengingat-ingat isi pelajaran bersama sahabat dan saudara-saudaranya pada saat terjadi pertemuan-pertemuan yang bersifat umum maupun yang khusus.

Peranan Para Ulama Dalam Menyebarkan Ilmu

Demikian pula, sudah semestinya bagi para ulama untuk turut bergabung dalam upaya menyebarkan ilmu melalui berbagai media informasi yang tersedia, karena dengan cara itu faedah yang didapatkan sangatlah besar, dan ilmu yang disampaikan akan bisa menjangkau segala penjuru bumi sejauh yang dikehendaki oleh Allah.

Kebaikan sangat besar yang dicapai dengan menempuh metode semacam itu sudah sangat diketahui. Begitu pula dengan cara demikian maka kaum muslimin yang bisa merasakan manfaatnya semakin bertambah luas. Terlebih lagi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan hal itu adalah sangat mendesak, bahkan di sepanjang masa hal itu selalu diperlukan. Hanya saja pada masa kita sekarang ini kebutuhan tersebut semakin memuncak karena begitu sedikitnya ilmu yang tersebar dan betapa banyaknya ajakan yang ditebarkan oleh para penyeru kebatilan.

Oleh sebab itulah sudah menjadi kewajiban bagi para ulama yang telah mendapatkan rezeki ilmu dari Allah untuk berani mengambil risiko dan menanggung beban kesulitan untuk berupaya menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang banyak melalui media-media tersebut.

Mereka bisa ikut andil dalam upaya ini dengan bentuk pengambilan keputusan (dalam mahkamah/pengadilan), memberikan pelajaran, mendakwahkan agama Allah ‘azza wa jalla maupun cara lainnya yang menyangkut urusan-urusan kaum muslimin. Sehingga akan tercapailah manfaat yang begitu besar dan buah yang sangat agung sebagai hasil dari upaya ini.

Peranan Penuntut Ilmu Dalam Dakwah

Seorang penuntut ilmu pun hendaknya menuntut ilmu dalam rangka memberikan manfaat bagi dirinya, untuk menyingkirkan kebodohannya serta dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla dengan amalan yang diridhai-Nya dengan didasari keterangan dan pemahaman yang baik. Dengan menuntut ilmu dia juga bisa berpartisipasi dalam menyebarkan manfaat bagi orang banyak. Yaitu untuk mengeluarkan mereka dari berbagai macam kegelapan menuju cahaya.

Selain itu, dengan ilmunya itu maka apa yang diputuskannya akan bisa menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mereka. Dia akan mampu melakukan perbaikan di antara mereka. Dia akan sanggup mengajari orang yang belum tahu di antara mereka. Dia pun akan bisa ikut serta membimbing orang-orang yang tersesat di antara mereka. Dia akan bisa memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar kepada mereka, dan manfaat-manfaat lainnya.

Sehingga peranan penuntut ilmu itu bisa merambah ke dalam medan yang sangat banyak, tidak terbatas pada masalah-masalah tertentu saja. Apalagi bagi seseorang yang berkedudukan sebagai qadhi atau hakim.

Karena seorang qadhi yang sanggup bersabar dengan taufik dari Allah niscaya dia akan bisa terjun untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Apabila bersama dengan penuntut ilmu maka dia juga bisa berperan di sana. Apabila diserahi profesi peradilan ia juga bisa berperan di sana. Dia akan bersama dengan para pengajar. Dia akan bersama para pengajak kepada yang ma’ruf dan pencegah yang mungkar. Dia akan bersama dengan para da’i ilallah ‘azza wa jalla atau bersama para pelaku perbaikan dan urusan-urusan kaum muslimin yang lainnya.

Oleh karena itu seorang penuntut ilmu harus mempersiapkan diri untuk mengurusi amanah yang dibebankan kepadanya dan dia harus siap menanggung berbagai kesulitan di dalam membela agama Allah. Hendaknya dia bercita-cita tinggi. Sebagaimana dahulu para Salafush Shalih yang mendahului kita -semoga Allah merahmati mereka semua- berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyebarkan manfaat kepada umat manusia.

Wasiatku kepada ulama dan para penuntut ilmu serta untuk setiap muslim dan muslimah ialah agar mereka bersabar dalam menjalani hal ini.

Hendaknya mereka terus berupaya bersungguh-sungguh dalam meniti jalan kebenaran. Hendaknya mereka pandai memanfaatkan waktu yang ada. Dan supaya mereka memperbanyak kegiatan dalam rangka saling mengingat ilmu di antara mereka untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang terasa sulit bagi sebagian mereka. Sehingga dengan demikian akan terkumpullah berbagai pengetahuan yang akan membuahkan kebaikan bagi mereka dan insya Allah juga bagi kaum muslimin. Hendaknya hal itu juga disertai dengan semangat penuh untuk memperbaiki niat dan ikhlas dalam mengerjakan segala macam amal untuk mendekatkan diri hamba kepada Rabbnya, dan bersemangat dalam segala hal yang bisa mendatangkan kemanfaatan untuk orang banyak.

Di antara perkara yang bisa mendatangkan manfaat bagi orang banyak dan bisa menjadi jalan keluar berbagai persoalan dan menjadi sebab tersebarnya keadilan ialah mengembalikan urusan kepada ahli ilmu dan pemilik bashirah yang memiliki kedalaman rasa takut kepada Allah Yang Maha suci dalam menyelesaikan sengketa peradilan yang terjadi di antara manusia serta untuk mengajarkan ilmu kepada mereka.

Dan sudah termasuk hal yang diketahui bahwasanya fungsi peradilan (yang beliau maksud adalah peradilan atau mahkamah syari’at, pent) adalah tergolong amal yang akan mendatangkan pelipatgandaan pahala dari Allah dan meninggikan derajat bagi orang-orang yang dikaruniai keikhlasan niat oleh Allah dan juga bagi mereka yang mendapatkan anugerah ilmu yang bermanfaat serta bermaksud baik bagi kepentingan kaum muslimin.

Meskipun kedudukan tersebut memang cukup mengandung risiko dan para Salafush Shalih kita senantiasa merasa enggan untuk mendudukinya serta merasa khawatir apabila mendapatkannya. Akan tetapi kondisi masyarakat berubah-ubah, begitu pula pergiliran waktu tidaklah seragam.

Pada masa seperti ini umat manusia sangat membutuhkan orang yang benar-benar alim dan bisa memutuskan urusan di antara orang-orang dengan landasan ilmu yang kuat serta senantiasa memiliki rasa takut kepada Allah dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dalam rangka menemukan solusi untuk permasalahan-permasalahan mereka.

-bersambung insya Allah-

***

Penulis: Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz
Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. MAHKOTA CAHAYA - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz