"Islam telah memperkaya kehidupan saya. Saya memiliki hidup yang stabil. Saya tahu apa yang harus saya ajarkan pada anak-anak saya untuk menjadi Muslim yang baik dan warga negara Belanda yang baik." Ia mengatakan bahwa jumlah Muslim di Eropa meningkat. Semakin banyak orang yang masuk agama Islam karena mereka banyak mendengar tentang Islam sehingga mereka ingin tahu mengenai agama ini dan mulai membaca Al-Quran dan Hadist.
Namun, ia juga menyalahkan kaum Muslim karena tidak berbuat banyak untuk menjelaskan Islam.
"Kaum Muslim di Belanda memiliki banyak kesempatan untuk memberikan gambaran yang baik namun seringkali mereka gagal melakukannya," keluhnya.
"Ada juga masalah lain bahwa kaum Muslim tidak berintegrasi ke dalam masyarakatmasyarakat Belanda. Jika kita tidak melakukannya, kita akan tetap menjadi kelompok yang aneh. Kami menyarankan kepada kaum Muslim untuk terlibat dalam masyarakat Belanda," ujarnya.
Marck Reuvers, seorang jurnalis yang mengurusi pers dalam konferensi itu, mengatakan bahwa "ini adalah hari yang istimewa. Ini adalah yang disebut dengan hari mualaf di Belanda."
"Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperlihatkan bahwa kaum mualaf juga bagian dari umat yang lebih besar," ujar Reuvers yang masuk Islam di tahun 2007. "Saya mencari sesuatu yang membuat hidup saya lebih bermakna. Setelah menjadi seorang Muslim saya memiliki tujuan dalam hidup. Saya merasa sangat bahagia dan nyaman," ujarnya.
Abdel Krim masuk agama Islam pada tahun 2008. Kini ia bersiap menjadi pekerja sosial. "Saya membutuhkan Tuhan dalam kehidupan saya. Saya senang dengan kisah-kisah Ibrahim, Musa, Yesus, namun saya tidak suka gambar-gambar di dalam gereja dengan Tuhan berkulit putih," ujarnya.
"Namun saya terlalu mencintai Yesus dan Musa dan saya menemukan mereka dalam Islam. Peraturannya jauh lebih murni. Tidak ada rasisme dalam Islam," ujar Muslim muda Belanda berjenggot ini.
Ia mengatakan bahwa seorang mualaf harus menjelaskan banyak hal kepada masyarakat Belanda setelah masuk Islam. "Kau berhenti minum alkohol, berhenti merokok, berhenti menggunjing. Sehingga orang-orang di lingkunganmu akan bertanya mengapa kau tidak minum alkohol, mengapa kau memelihara jenggot," ujarnya.
Mallen van der Putten, yang juga merupakan seorang jurnalis yang bekerja untuk radio Islam Belanda, mengaitkan sebuah kisah aneh dengan kepindahannya ke Islam. Ia masuk Islam enam tahun lalu. Van der Putten mengatakan bahwa suatu hari ia mengatakan beberapa hal buruk pada seorang Muslim. Kemudian ia mengatakan pada dirinya sendiri, "Kenapa saya mengatakan hal-hal buruk tentang Islam sedangkan saya tidak tahu apa-apa tentangnya?". Kemudian ia pergi ke toko dan membeli beberapa buku Islam dan terus membaca hingga akhirnya ia masuk Islam.
Ia mengatakan bahwa kaum Muslim harus berbicara pada orang-orang, pada tetangga, untuk menjelaskan Islam dan harus terjadi interaksi.
Elsa van de Loo, perwakilan anak muda Belanda di PBB, mengatakan bahwa ia masuk Islam satu setengah tahun lalu.
Ayahnya adalah orang asli Belanda sedangkan ibunya berasal dari Republik Dominika.
"Saya dibesarkan sebagai seorang Katolik tapi tidak mempraktikkan ajarannya," ujarnya.
Mualaf muda ini mengatakan bahwa ia mulai membaca Al-Quran dalam bahasa Belanda.
"Awalnya sulit bagi saya untuk memahami dan saya tidak banyak mengenal Muslim yang dapat menjelaskannya pada saya. Kemudian suatu hari saya bertemu dengan seorang gadis Muslim dari Maroko yang mulai menjelaskan tentang Al-Quran dan Islam," ujarnya.
"Banyak pertanyaan yang jawabannya saya temukan dalam Islam."
"Saya merasa sangat senang, Islam memberikan saya kedamaian. Dulu, saya selalu merasa gelisah, saya tidak tahu apa yang saya lakukan dalam hidup ini. Kemana saya melangkah. Sekarang saya memiliki jawabannya."
Ia mengatakan belum pernah menemui masalah dengan pemerintah Belanda karena mengenakan jilbab namun beberapa kritikus mengatakan, "Bagaimana kau bisa mewakili Belanda di PBB dengan memakai jilbab?"
"Saya katakan pada mereka bahwa pekerjaan saya terpisah dari agama saya. Ketika saya sedang bekerja, saya mewakili setiap orang di Belanda dan apa keyakinannya tidak akan menjadi masalah. Saya terpilih untuk posisi ini," ujar Elsa van de Loo. (rin/kn) www.suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,Kritik Dan Saranya Sangat Ber Arti