Zionisme modern muncul pada abad ke-19 dipimpin oleh Theodore Herzel . Dua hal yang
menjadi ciri menonjol Eropa abad ke-19, yakni rasisme dan kolonialisme, telah pula
berpengaruh pada Zionisme. Ciri utama lain dari Zionisme adalah bahwa Zionisme adalah
i deologi yang jauh dari agama. Orang-orang Yahudi, yang merupakan para mentor ideologis
kebanyakan dari mereka adalah ateis. Mereka menganggap agama Yahudi bukan sebagai sebuah agama, tapi sebagai nama suatu ras. Mereka meyakini bahwa masyarakat Yahudi
mewakili suatu ras tersendiri dan terpisah dari bangsa-bangsa Eropa. Dan, karenanya,
mustahil bagi orang Yahudi untuk hidup bersama mereka, sehingga bangsa Yahudi
memerlukan tanah air tersendiri bagi mereka.
Kaum Zionis beralasan bahwa Taurat
menyebutkan Palestina sebagai tanah yang dijanjikan
Tuhan kepada mereka. Mereka memungkiri pernyataan Taurat yang menyatakan keingkaran
Bani Israil pada masa Nabi Musa telah menyebabkan hilangnya hak mereka atas
Palestina. Selain itu Palestina sudah sah menjadi hak umat Islam sejak masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab.
Konferensi Yahudi Internasional pertama melahirkan suatu konspirasi yang amat jahat dan
sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Konspirasi ini dikenal dengan nama
Protocolof Zion (Protokolat Zionisme)
Ada 24 protokolat yang dihasilkan dari konferensi
tersebut. Isi protokolat tersebut bisa dikatakan cerminan isi Talmud yang sarat rasisme.
Berikutnya akan dijelaskan gambaran isi protokolat Zionisme dibawah ini.
Isi Protokol diantaranya :
Dalam protokolat disebutkan, bangsa non-Yahudi itu bagaikan hewan dan binatang buas yang
hanya bisa ditundukkan dengan cara kekerasan. Mereka juga meluaskan ideologi kapitalis dan
komunis agar tidak ada manusia yang beragama, merusak tatanan pemerintahan negara lain,
menggunakan harta, uang, dan wanita sebagai alat provokasi
banyak lagi isi protokolat yang esensinya adalah bertujuan untuk
memecah belah umat manusia. Dengan ini mereka dapat membentuk tatanan dunia baru
(the new world government)
yang mereka pimpin berdasarkan keinginan mereka. Langkah konkrit yang mereka
lakukan adalah menguasai segala macam media informasi di dunia agar opini publik dunia
dapat mereka kontrol dan selalu di bawah pengaruh mereka
(Protokolat nomor 12).
Sebagai pijakan awal berdirinya negara Israel, pada tahun 1895, Hertzl menulis buku yang
berjudul Der Judenstaat (Negara Yahudi). Buku ini memberikan inspirasi bagi umat Yahudi
untuk membentuk sebuah negara yang dengan itu mereka dapat bersatu sebagai kesatuan ras.
Tulisan Hertzl ini mendapat sambutan hangat kaum Yahudi Ortodoks dan Yahudi Sephardim di
berbagai negara terutama di Turki, Eropa Timur, Rusia, dan Jerman
Tokoh Zionis
Theodore Herzl (1860-1904) : Dikenal sebagai Bapak Zionisme dan pendiri Zionisme
Modern, yang memberikan pandangan filosofi bagi eksistensi bangsa Yahudi jauh ke depan
dengan slogan : “ Kami adalah suatu bangsa-Satu bangsa”. Theodore Herzl membuat
program politik kaum Yahudi dalam bukunya : ‘Der Judenstaat’. Ada dua sasaran awal yang
bersifat komplementer dan sekaligus mutlak dalam program politik Yahudi yaitu (1)
mendapatkan sebuah tanah air, dan (2) menggantikan mayoritas penduduk
Arab-Palestina dengan cara tidak mengakui hak-hak mereka, mengatasi jumlah
mereka dan mengusir mereka dengan cara apapun. Theodore Herzl lah yang merancang
Negara Israel sebagai negara theokrasi tahun 1897, yang terikat dengan ajaran Talmud
dengan “tanah Israel”. Negara Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki
perbatasan yang jelas. Luas wilayah negara Israel yang dibentuk tidak pernah ditentukan.
Sumber: KNRP
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,Kritik Dan Saranya Sangat Ber Arti