Pada artikel terdahulu sudah di bahas tentang ( Asal Mula Tahun Masehi ) nah pada postingan kali ini sebagaimana janji admin untuk mempostingkan ( Asal Mula Tahun Hijriyyah ) semua di bahas dengan bahasa yang lugas sehingga mudah untuk di fahami, selamat membaca dan jangan lupa untuk memberitahukan kepada teman-teman,adik,saudara,dll tentang apa yang anda ketahui, kebenaran itu tidak baik di sembunyikan dan janganlah menjadi sesuatu yang terabaikan, sebanyak apa anda mampu/dapat menyampaikan yang benar kepada orang-orang di sekitar kita? Ketahuilah bahwa perbuatan itu tidaklah sia-sia belaka..!,sulit memang merubah kebiasaan suatu kaum yang sudah menjalar bagai tumbuhan benalu,kita hidup di negara sekuler dan bukan negara islam....Tetapi kita di negara indonesia ini adalah ( Penduduk Ber Agama Islam Terbanyak Di Dunia ) kita tumbuh dari berbagai latar belakang agama adat dan budaya, ada adat yang dapat di sesuaikan dengan sari'at islam,ada sari'at yang menjadi adat, namun ada juga adat dari nenek moyang seperti hal nya tradisi di tanah jawa , jika dilihat dari kacamata sari'at islam sangatlah kontras dan sangat jelas....namun Blog Mc bukan membahas tentang adat yang ada di tanah Jawa, ini sekedar acuan sebagai pembeda',. Hati ku sedih ketika tahun baru masehi orang-orang ramai bersorak ria dengan segalahal pernak-pernik nya sangat meriah . Tapi Ketika tahun baru hijriyyah tiba...hatiku sedih di mesjid tinggalah orang-orang tua dan satu dua tiga dewasa dan anak-anak, tahun baru hijriyyah memang bukan untuk bersenda gurau pesta pora.....dll akan tetapi kurang sekali generasi ini ke cintaan nya pengetahuanya tentang tahun hijriyyah...serta tidak begitu populer dikalangan mereka..ini semua tidak lepas dari adat kebiasaan antara lain tarik menarik daya pikat Budaya Barat Dan Budaya Islam...,peran orang tualah yang di butuhkan dalam hal menamkan sejak dini nilai-nilai islam ,'' disinilah peran kita untuk lebih giat lagi memahami dan senantiasa mengajak remaja untuk berdialog dalam kesempatan-kesempatan yang ada, ( Baransiapa meniru/mencontoh perbuatan suatu kaum maka ia tergolong kaum itu ).
Berikut Asal Mula Tahun Hijriyyah Serta Perbandingan Dengan Tahun Masehi:
Tahun Masehi didasarkan pada peredaran matahari. Tarikh tahun Masehi yg dipakai secara internasional sekarang ini ternyata bukan perhitungan tahun Masehi secara murni. Tetapi perhitungan berdasarkan astrologi bangsa Mesopotamia. Tarikh masehi yang sekarang ditetapkan oleh Paus Katolik dan menjadi tradisi umat Kristen se-dunia. (baca artikel terdahulu tentang ini)
Sedangkan tahun Hijriyah didasarkan atas peredaran bulan sehingga sering disebut tahun Qomariyah. Jumlah hari pada tahun Masehi ada 3 yaitu 28, 30, dan 31 hari dan menjadi 4 yaitu 29 hari pada tahun kabisat. Sedangkan jumlah hari pada tahun hijriyah hanya ada 2 yaitu 29 dan 30 hari.
Jumlah hari pada tahun Masehi adalah sebanyak 365 hari. Sedangkan jumlah hari pada tahun Hijriyah adalah sebanyak 354 hari 6 jam 48 menit. Pergantian hari pada tahun Masehi adalah setelah lewat jam 24.00 atau jam 12 malam.
Pergantian hari pada tahun Hijriyah adalah setelah terbenamnya matahari atau ditandai dengan di kumandangkannya adzan Maghrib.
Penghitungan tahun Masehi dimulai dari pertama kali pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi
yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang mesir.
Penghitungan tahun Hijriyah dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah
sebagai tahun pertama.
Penamaan bulan-bulan dalam tahun Masehi adalah semula merupakan nama dewa bangsa Romawi dan angka urutan susunan bulan. Namun kemudian angka urutan susunan bulan diganti dengan nama tokoh
pencetus tarikh kalender Masehi. Pada akhirnya nama-nama bulan tersebut telah menjadi tanpa arti.
Sedangkan penamaan bulan-bulan dalam tahun Hijriyah disesuaikan dengan keadaan Bangsa Arab pada saat itu.
Nama Bulan di Tahun Hijriyah
1. Muharram.
Artinya yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram karena pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tersebut
berlaku sampai pada masa awal Islam. Namun
larangan berperang pada bulan itu tidak
berlaku lagi sejak turunnya QS Al Baqarah ayat 191.
2. Shafar.
Artinya kosong. Penamaan Shafar karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga, dan berperang, sehingga
pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
3. Rabi'ulAwal.
Berasal dari kata robi (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah
meninggalkan rumah atau merantau.
4. Rabi'ul Akhir.
Pada bulan ini masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan. 5. Jumadil Awal. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan
Jumadil Awal karena bulan ini merupakan awal musim kemarau
dimana mulai terjadi kekeringan.
6. Jumadil Akhir.
Merupakan musim kemarau yang penghabisan.
7. Rajab.
Artinya mulia. Penamaan Rajab karena bangsa Arab tempo dahulu sangat memuliakan bulan ini.
8. Sya'ban.
Artinya berkelompok. Orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah.
9. Ramadhan.
Artinya sangat panas. Bulan ini memiliki keutamaan, kesucian, dan keistimewaan.
10. Syawal. Artinya kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan membayar zakat.
11. Zulqaidah.
Berasal dari kata Zul (pemilik) dan Qa'dah (duduk). Penamaan bulan ini karena pada bulan itu merupakan waktu
istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu.
12. Zulhijjah .
Artinya yang menunaikan ibadah haji. Sebab pada bulan ini umat Islam menunaikan ibadah haji.
Alangkah baiknya sebagai umat muslim kita jangan
terjebak pada perilaku kaum kafir dengan
memperingati tahun baru Masehi. Jangan sampai
pergantian tahun baru tersebut diisi dengan kegiatan
yang sia-sia. Cukup dengan bermuhasabah
(introspeksi diri), membaca Al Qur'an, melakukan sholat malam atau kegiatan positif lainnya pada
pergantian tahun baru Masehi ataupun tahun baru
Hijriyah.
Mari perkenalkan kepada saudara-saudara kita, raihlah amal dengan membagikan artikel ini.
Status FB Via Mahkota Cahaya Klik
http://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=101191810009132&redirect_uri=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com&to&display=touch&refid=18
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,Kritik Dan Saranya Sangat Ber Arti