Rabu, 07 Agustus 2013

Jin Pendamping, Saudara Kembar, Jin Qorin

Jin pendamping ,Adapun Dalam islam di sebut Qorin ?
Telah diteguhkan didalam syariat bahwa setiap manusia memiliki Qarin yang berasal dari setan-setan. Firman Allah swt :
 ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺮِﻳﻨُﻪُ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺃَﻃْﻐَﻴْﺘُﻪُ ﻭَﻟَﻜِﻦ ﻛَﺎﻥَ
ﻓِﻲ ﺿَﻠَﺎﻝٍ ﺑَﻌِﻴﺪٍ
Artinya : “Qorinnya (yang mendampinginya) berkata (pula): “ Ya Tuhan Kami, aku tidak
menyesatkannya tetapi dialah yang
berada dalam kesesatan yang jauh “. (QS. 50 : 27)

Al Qurthubi mengatakan bahwa Qorin didalam ayat itu adalah setan.
Al Mahdawi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal ini.
Imam Ahmad dan Muslim
meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“ Tidaklah seorang pun
dari kalian melainkan dikuasai
pendamping dari kalangan jin.”

Mereka bertanya:
Anda juga, wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Aku juga, hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu ia masuk
Islam, tidaklah ia memerintahkan
kepadaku kecuali kebaikan.”

Muslim meriwayatkan , dari
Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari kediamannya pada suatu malam.
Aisyah berkata: Aku merasa
cemburu pada beliau lalu beliau datang dan melihat apa yang aku lakukan. Beliau bertanya: “Kenapa engkau, wahai Aisyah?” aku
menjawab: Orang sepertiku mengapa tidak menyemburui orang seperti anda? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apa setanmu mendatangimu?” Aisyah bertanya:
Waha Rasulullah, apakah ada setan
menyertaiku? Beliau menjawab:
“Ya.” Aisyah bertanya: Juga
menyertai semua manusia? Beliau
menjawab: “Ya.” Ia bertanya:
Menyertai anda juga? Beliau
menjawab: “Ya, hanya saja Rabbku
menolongku mengalahkannya
hingga ia telah islam.”

Maksud dari Qorin adalah setan
yang mendampingi anak Adam
serta berusaha sekuat tenaga untuk
menyesatkannya dari jalan yang
lurus.
Di kalangan kita di nusantara ini biasa di sebut sebagai saudara kembar, bahkan tidak sedikit ke ilmuan tentang hal yang satu ini ,

Tidak mungkin seorang muslim mampu menguasai qorinnya itu serta memasukkannya
kedalam islam karena Allah swt telah menjadikan ia sebagai ujian bagi seorang hamba agar diketahui mana orang yang beriman dan mana yang selainnya.

Qorin Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidaklah beriman dan menjadi muslim menurut pendapat yang kuat dari para ahli ilmu.
Sesungguhnya Qorin itu telah menyerahkan diri dan tunduk kepada beliau.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam ﻓﺄﺳﻠﻢ : terdapat riwayat
dengan merafa’ (dhamah) huruf mim dan menashabkan (fathah).

Dan jika ia dhommah maka ia
menjadi fi’il mudhore sehingga
maknanya : Aku selamat dari
kejahatan dan fitnahnya.
Sedangkan apabila ia dengan
fathah maka ia menjadi fi’il madhi
yang memiliki dua makna :
1. Bahwa jin itu telah islam dan
masuk kedalam agama islam.
2. Bahwa ia telah islam maknanya
adalah berserah diri dan
tunduk.
Sebagaimana terdapat riwayat seperti ini di selain
“Shahih Muslim” sebagaimana
dikatakan Nawawi didalam
“Syarh” nya.
Sementara Syeikhul Islam Ibnu
Taimiyah lebih menguatkan
pendapat bahwa Qorin Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah masuk islam, dia mengatakan bahwa ia (qorin) itu telah berserah diri dan tunduk.
Ibnu ‘Uyainah meriwayatkan “Fa Aslamu” dengan dhammah dan ia mengatakan bahwa sesungguhnya setan itu tidak muslim sementara perkataannya diriwayat lainnya :
Maka ia (qorin) itu tidaklah memerintahkanku kecuali kebaikan,
menunjukkan bahwa ia tidak lah
memerintahkannya kepada kejahatan, inilah keislamannya, walau itu hanyalah sebuah kiasan tentang ketundukannya bukan
tentang keimanannya kepada Allah.
Sebagaimana seseorang yang memaksa musuhnya yang nyata lalu memenjarakanya, dan sungguh musuhnya yang dipaksa
mengetahui bahwa orang yang memaksa itu tidak akan meneriman segala hal yang menunjukkan kepada kejahatan bahkan ia akan diberikan sangsi olehnya maka
ditengah keterpaksaannya bersamanya maka ia tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali
kebaikan dikarenakan ketundukan dan kelemahannya bukan karena kebaikan diri dan agamanya.
Oleh karena itu Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda” hanya saja Allah membantuku mengalahkannya maka tidaklah ia memerintahkanku kecuali kebaikan.”
Yang pasti bahwa setiap muslim diharuskan untuk melawan setan ini, inilah yang dituntut darinya menurut syariat, dan ini adalah
perkara yang disanggupinya. Qorin ini terkadang membisikan kejahatan karena itu terdapat perintah untuk meminta
perlindungan terhadapa kejahatan
bisikannya didalam surat an Naas.
ﻣِﻦ ﺷَﺮِّ ﺍﻟْﻮَﺳْﻮَﺍﺱِ ﺍﻟْﺨَﻨَّﺎﺱِ ﴿ ٤ ﴾
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻮَﺳْﻮِﺱُ ﻓِﻲ ﺻُﺪُﻭﺭِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﴿ ٥ ﴾
ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨَّﺔِ ﻭَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﴿٦ ﴾
Artinya : “Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
(golongan) jin dan manusia.” (QS.
An Naas : 4 – 6)
Terkadang dengan menjadikannya
lupa terhadap kebaikan, firman
Allah swt :
ﻓَﺄَﻧﺴَﺎﻩُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺫِﻛْﺮَ ﺭَﺑِّﻪِ
Artinya : “Maka syaitan menjadikan
dia lupa menerangkan (keadaan
Yusuf) kepada tuannya.” (QS.Yusuf :
42)
Terkadang memberikan janji-janji
dan angan-anagan. Firman Allah
swt :
ﻳَﻌِﺪُﻫُﻢْ ﻭَﻳُﻤَﻨِّﻴﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻌِﺪُﻫُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ
ﺇِﻻَّ ﻏُﺮُﻭﺭًﺍ
Artinya : “Syaitan itu memberikan
janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan
kepada mereka selain dari tipuan belaka. ” (QS. An Nisaa : 120)
Terkadang dengan membisikan rasa
takut kedalam hati. Firman Allah
swt :
 ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳُﺨَﻮِّﻑُ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀﻩُ
Artinya : “Sesungguhnya mereka itu
tidak lain hanyalah syaitan yang
menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang
musyik) .” (QS. Ali Imran : 175)

Oleh karena itu mintalah pertolongan kepada Allah dalam melawannya dan mengalahkannya. (Markaz al Fatwa No. 16408)
Sosok Menyerupai Orang yang
Sudah Meninggal Badaruddin asy Syubliy
mengatakan bahwa Jin memiliki
kemampuan terbang, membentuk dirinya dalam bentuk manusia dan hewan, ikan, ular, onta, sapi, kambing, kuda, peranakan kuda
dan keledai, keledai, burung dan
manusia, sebagaimana pernah datang setan menemui orang-orang Quraisy dalam rupa Suraqah bin Malik bin Ju’tsam tatkala mereka
hendak keluar menuju Badar.
Allah swt berfirman :
ﻭَﺇِﺫْ ﺯَﻳَّﻦَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻬُﻢْ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻻَ
ﻏَﺎﻟِﺐَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﺟَﺎﺭٌ ﻟَّﻜُﻢْ
ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺗَﺮَﺍﺀﺕِ ﺍﻟْﻔِﺌَﺘَﺎﻥِ ﻧَﻜَﺺَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻘِﺒَﻴْﻪِ
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﺑَﺮِﻱﺀٌ ﻣِّﻨﻜُﻢْ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺭَﻯ ﻣَﺎ ﻻَ
ﺗَﺮَﻭْﻥَ ﺇِﻧِّﻲَ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﺷَﺪِﻳﺪُ
ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ ﴿٤٨ ﴾
Artinya : “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “tidak ada seorang
manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan Sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu”. Maka tatkala kedua
pasukan itu telah dapat saling
Lihat melihat (berhadapan), syaitan
itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu,
Sesungguhnya saya dapat melihat
apa yang kamu sekalian tidak dapat
melihat; Sesungguhnya saya takut
kepada Allah”. dan Allah sangat
keras siksa-Nya .” (QS. Al Anfal : 48)
Dan sebagaimana diriwayatkan
bahwa dia menyerupai seorang
kakek dari Najd tatkala mereka
berkumpul di “Daarun Nadwah”
untuk bermusyawarah tentang
permasalahan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam apakah
mereka akan membunuhnya atau
memenjarakannya atau
mengusirnya.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al
Khudriy bahwa di Madinah
terdapat sekelompok jin yang telah
masuk Islam. Maka barang siapa
yang melihat sesuatu yang aneh
dari sekelompok jin-jin ini, beri
izinlah dia untuk tinggal selama
tiga hari. Jika sesudah tiga dia
masih nampak, maka bunuhlah.
Karena dia adalah setan.” (Al
Mausu’ah Al Fiqhiyah Juz II hal
5545)
Dari penjelasan diatas tampak
bahwa jin diberikan kemampuan
untuk menyerupai berbagai bentuk
termasuk bentuk manusia baik yang
masih hidup maupun sudah
meninggal kecuali menyerupai
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam, sebagaimana diriwayatkan
oleh Imam Tirmdizi dari Abdullah
bin Mas’ud Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam
bersabda,”Barangsiapa yang melihatku disaat tidur maka sungguh dia telah melihatku.
Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupaiku.” (HR, Tirimidzi, dia berkata ini adalah hadits hasan shahih)
Dengan demikian bentuk yang menyerupai seorang yang sudah meninggal adalah setan dari golongan jin.
Lalu apakah ia adalah qorinnya dari golongan jin ataukah jin yang lainnya? Wallahu A’lam
karena hal ini termasuk kedalam
permasalahan ghaib yang membutuhkan dalil-dalil yang berasal dari wahyu Allah swt, agar mantapnya iman di hati serta tidak salah faham dalam menanggapi sesuatu.
Semoga bermanfaat mohon maaf salah dan khilaf,sekaligus Mc mengucapkan selamat idul fitri mohon maaf lahir batin.
Demikianlah yang dapat Mc rangkum dari berbagai sumber dan di olah seperlunya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,Kritik Dan Saranya Sangat Ber Arti

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. MAHKOTA CAHAYA - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz